Apa Itu Tari Saman, Tari yang Menutup Haflah Tasyakur II?

tari saman warisan budaya aceh kota serambi mekah. Penampilan haflah tasyakur wisuda tahfidz pondok pesantren tahfidz putri Al Muanawiyah Jombang
Persembahan tari saman dalam acara Haflah Tasyakur II PPTQ Al Muanawiyah Jombang

Tari Saman adalah salah satu warisan budaya Nusantara yang berasal dari dataran tinggi Gayo, Aceh. Tarian ini diciptakan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang menggunakan kesenian sebagai media dakwah Islam. Awalnya, tari ini berkembang di meunasah (surau) sebagai sarana pendidikan dan penyampaian pesan moral kepada masyarakat. Kini, ia telah diakui UNESCO sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity, dan menjadi simbol kebersamaan, kekompakan, sekaligus kebanggaan bangsa Indonesia.

Makna Filosofis

Gerakan dalam Tari Saman begitu khas karena dilakukan dalam posisi duduk berbaris, diiringi dengan tepukan tangan, hentakan dada, dan nyanyian syair Islami. Filosofi utama dari tari ini adalah tentang keserasian, kekompakan, serta kebersamaan. Tidak ada penari yang menonjol sendiri, semua bergerak dalam irama yang sama. Hal ini mengajarkan bahwa dalam kehidupan sosial maupun beragama, umat harus saling mendukung dan berjalan seirama demi mencapai tujuan mulia.

Tari Saman sebagai Sambutan untuk Undangan

Dalam acara besar, warisan budaya dari Kota Serambi Mekah kerap ditampilkan sebagai sambutan yang hangat bagi para tamu undangan. Begitu pula dalam Haflah Tasyakur II PPTQ Al Muanawiyah pada Ahad (14/09) lalu. Tari Saman dipersembahkan dengan penuh energi dan khidmat di hadapan wali santri, tokoh masyarakat, serta pejabat daerah. Sambutan seni budaya ini membuat suasana terasa meriah sekaligus penuh makna, seolah menyampaikan pesan bahwa para tamu dihormati dengan cara yang indah dan berkesan.

Hadirnya Tari Saman di penutup acara menjadi simbol ucapan terimakasih bagi undangan, sekaligus memperlihatkan keterampilan dan semangat para santri dalam melestarikan budaya Islami Nusantara. Perpaduan nilai seni dan dakwah ini menjadikan persembahan ini lebih dari sekadar hiburan, tetapi juga bentuk penghormatan yang sarat makna.

Keistimewaan Tari Saman di Acara Besar

Keindahannya semakin terasa ketika ditampilkan dalam forum yang penuh kebersamaan. Gerakannya yang serempak menampilkan semangat persaudaraan, kerja sama, dan kedisiplinan yang menjadi nilai penting dalam dunia pesantren. Selain itu, kebudayaan ini membawa pesan spiritual karena syair yang dibawakan sering kali berisi nasihat Islami dan pujian kepada Allah.

Kehadirannya dalam Haflah Tasyakur tidak hanya menyemarakkan acara, tetapi juga menambah nilai syiar dakwah melalui seni. Para tamu undangan pun terkesan, karena tari ini mampu menciptakan suasana khidmat sekaligus penuh semangat kebersamaan.

Pesan Inspiratif

Tari Saman mengajarkan bahwa kekuatan lahir dari kebersamaan. Sama seperti para penari yang duduk sejajar tanpa membedakan satu sama lain, umat manusia juga seharusnya hidup dengan semangat kesetaraan. Pesan ini sejalan dengan semangat Haflah Tasyakur yang tidak hanya merayakan capaian para santri, tetapi juga mempererat silaturahmi dan persatuan umat.

Persembahan spesial ini bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi juga sarana pendidikan, dakwah, dan perekat kebersamaan. Dengan tampilnya Tari Saman di Haflah Tasyakur II PPTQ Al Muanawiyah, para hadirin diingatkan bahwa seni dan budaya dapat menjadi jembatan untuk menumbuhkan semangat persaudaraan, syukur, serta cinta kepada Allah. Saksikan siaran ulang acara di Youtube Al Muanawiyah

Orasi Ilmiah Al-Qur’an DR. Hazin dalam Haflah II Al Muanawiyah

orasi ilmiah Al-Qur'an DR Mufarrihul Hazin wisuda tahfidz pondok pesantren tahfidz putri Al Muanawiyah Jombang, menjadi orang shalih dan mushlih
DR. Mufarrihul Hazin dalam orasi ilmiah Al-Quran di Haflah Tasyakur II Al Muanawiyah Jombang (14/09)

Pada Haflah Tasyakur II PPTQ Al Muanawiyah yang digelar Ahad lalu (14/09), suasana haru sekaligus penuh semangat semakin terasa ketika acara ditutup dengan orasi ilmiah Al-Qur’an. Orasi tersebut disampaikan oleh DR. Mufarrihul Hazin, S.Pd.I., M.Pd., dosen pascasarjana Universitas Negeri Surabaya sekaligus lulusan doktoral tercepat dengan IPK Cum Laude dari kampus yang sama.

Pesan Tentang Nilai Manusia

Dalam orasinya, DR. Hazin membuka dengan perumpamaan sederhana namun penuh makna. Beliau mengangkat uang Rp100.000, lalu berkata:
“Kalau uang 100.000 ini sudah saya lipat-lipat, saya ludahi, saya injak-injak. Apa masih ada yang mau?”

Tentu saja, meskipun kondisi uang tersebut tidak lagi elok, nilainya tetap sama. Dari perumpamaan itu beliau menegaskan bahwa manusia akan dihargai jika memiliki nilai (added value). Meski dalam kondisi apapun, seseorang tetap bernilai ketika ia memberi manfaat. Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah ﷺ:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”
(HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ no: 3289)

Menjadi Shalih atau Mushlih

Lebih lanjut, DR. Hazin mengutip perkataan KH. Sahal Mahfudz: “Menjadi orang shalih itu mudah, cukup diam dan tidak neko-neko. Namun jadilah mushlih, yaitu orang yang mengajak orang lain untuk shalih juga.”
Pesan ini selaras dengan visi dan misi pembangunan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al Muanawiyah, yakni mencetak generasi Qur’ani yang bermanfaat bagi sesama. Inilah pesan penting yang ditegaskan dalam orasi ilmiah Al-Qur’an yang beliau sampaikan.

Hafalan 30 Juz: Awal Perjalanan Baru

DR. Hazin juga mengingatkan bahwa khatam hafalan 30 juz bukanlah akhir perjalanan, melainkan awal perjalanan baru. Seperti firman Allah dalam QS. Al-‘Alaq ayat 1:

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan!”

Membaca dalam makna luas, tidak hanya teks, tetapi juga tanda-tanda alam (qouliyah dan kauniyah). Para penghafal Al-Qur’an diingatkan untuk melanjutkan perjalanan dengan 4M:

  1. Murojaah (mengulang hafalan),

  2. Mentadabburi (merenungi makna),

  3. Mengamalkan,

  4. Menyebarkan.

Pesan untuk Keluarga Penghafal Al-Qur’an

Dalam penutupnya, beliau menekankan bahwa keluarga yang memiliki anak penghafal Al-Qur’an patut bersyukur. Perjalanan itu tidak mudah, dan setelah hafalan, perjuangan berikutnya akan lebih berat. Dibutuhkan kerja sama, dukungan, dan kesabaran dari seluruh anggota keluarga.

Orasi ilmiah Al-Qur’an dari DR. Mufarrihul Hazin menjadi pengingat bahwa hafalan Al-Qur’an bukanlah tujuan akhir, melainkan pintu awal menuju kehidupan Qur’ani. Dengan memaknai, mengamalkan, dan menyebarkan Al-Qur’an, generasi penghafal dapat memberi manfaat yang luas bagi umat.

Semoga kita semua dimudahkan Allah untuk membangun keluarga Qur’ani yang tidak hanya menghafal, tetapi juga mampu menebarkan nilai Al-Qur’an dalam kehidupan.
Tonton cuplikan lengkapnya melalui Youtube Al Muanawiyah.

Tuntas Pelaksanaan ANBK 2025 di SMP Qur’an Al Muanawiyah

ANBK SMP Quran Al Muanawiyah Jombang, Asesmen Nasional Berbasis Komputer 2025 SMP Jombang
Pelaksanaan ANBK SMP Qur’an Al Muanawiyah Jombang

SMP Qur’an Al Muanawiyah menggelar rangkaian kegiatan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tahun 2025. Sebelum pelaksanaan utama, terlebih dahulu dilaksanakan gladi pada tanggal 19–20 Agustus. Gladi ini menjadi ajang pemantapan sekaligus uji coba kesiapan sarana, jaringan, dan keterampilan siswi dalam menghadapi ujian berbasis komputer. Setelah berjalan dengan lancar, sekolah kemudian bersiap menyongsong ANBK utama yang digelar pada 25–26 Agustus.

Peserta kegiatan tahun ini adalah 16 siswi kelas VIII yang dibagi dalam dua sesi setiap harinya. Sesi pertama dimulai pukul 07.30 hingga 09.40, sedangkan sesi kedua berlangsung pada pukul 10.40 hingga 12.50. Dengan pembagian tersebut, seluruh peserta dapat mengikuti ujian dengan lebih nyaman dan kondusif. Kehadiran para siswi pun patut diapresiasi karena mencapai 100%, menandakan kesungguhan mereka dalam menghadapi asesmen ini.

Di balik kelancaran acara ini, terdapat peran besar panitia yang bekerja sama dengan penuh tanggung jawab. Kepala sekolah, Lia Amirotus Zakiyah, S.Pd., bertindak sebagai penanggung jawab, dengan dukungan Noviyanti Finisa Nirmala, S.Pd., selaku ketua sekaligus proktor. Selain itu, para panitia lain dari tenaga kependidikan juga turut berikhtiar dengan penuh tanggung jawab agar kegiatan berlangsung sukses tanpa hambatan berarti. Pelaksanaan ANBK berpusat di laboratorium komputer SMP Qur’an Al Muanawiyah. Alhamdulillah, perangkat komputer, laptop, dan jaringan telah disiapkan dengan baik, bahkan sebelumnya berhasil melakukan sinkronisasi dengan pusat. Hal ini membuktikan bahwa kesiapan sekolah dari segi sarana prasarana sudah memenuhi standar.

Harapan Besar dari Pelaksanaan ANBK SMP

Kegiatan ANBK bukan sekadar evaluasi kemampuan literasi dan numerasi siswi, tetapi juga menjadi salah satu upaya meningkatkan mutu sekolah. Harapan besar disampaikan oleh Waka Kurikulum sekaligus Koordinator ANBK, Noviyanti Finisa Nirmala, S.Pd., yang menekankan pentingnya asesmen ini untuk menumbuhkan kualitas pembelajaran, lingkungan belajar yang sehat, serta karakter siswi yang unggul. Ia berharap, dari SMP Qur’an Al Muanawiyah akan lahir generasi penghafal Al-Qur’an yang tidak hanya kuat secara spiritual, tetapi juga melek teknologi dan siap berkontribusi bagi dunia pendidikan Indonesia.

Dengan semangat dan doa yang mengiringi, SMP Qur’an Al Muanawiyah optimis bahwa pelaksanaan ANBK tahun ini akan membawa hasil terbaik, sekaligus menjadi langkah maju menuju pendidikan berkualitas yang seimbang antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan.

Info lebih lanjut kegiatan sekolah, klik di sini

Kunjungi juga website resmi Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al Muanawiyah Jombang.