Al-Muanawiyah – Asbabun Nuzul surat Al-Qadr adalah berkaitan dengan surah ke-97 dalam Al-Qur’an. Surah ini menjelaskan keutamaan malam Lailatul Qadr yang lebih baik daripada seribu bulan. Turunnya surah ini memiliki kisah yang menyentuh hati dan menjadi penghibur bagi umat Nabi Muhammad ﷺ.
Menurut riwayat dari Mujahid, Rasulullah ﷺ pernah menceritakan kisah seorang lelaki dari Bani Israil. Lelaki ini beribadah kepada Allah selama seribu bulan tanpa berhenti. Para sahabat kagum mendengar cerita tentang semangat dan ketaatan tersebut. Lalu Allah menurunkan surat Al-Qadr untuk menjelaskan bahwa malam Lailatul Qadr nilainya melebihi seribu bulan ibadah.

Riwayat lain dari Ibnu Abbas menyebutkan bahwa Nabi ﷺ melihat umur umatnya lebih pendek dibandingkan umat terdahulu. Umat terdahulu hidup ratusan tahun dan memiliki waktu panjang untuk beribadah. Nabi ﷺ merasa sedih karena khawatir umatnya tidak bisa menandingi amal mereka. Allah menurunkan surat Al-Qadr sebagai kabar gembira, sebagai terapi mental health bagi Nabi Muhammad dan umatnya. Satu malam beribadah di Lailatul Qadr setara dengan seribu bulan. Hal ini menjadi anugerah besar bagi umat akhir zaman.
Baca juga: Hikmah Surat At Tin: Semangat Beramal Shalih di Usia Muda
Lailatul Qadr disebut juga malam kemuliaan. Pada malam ini, Al-Qur’an pertama kali diturunkan dari Lauh Mahfuz ke langit dunia. Malaikat turun membawa rahmat dan kedamaian hingga terbit fajar. Pada malam itu, takdir tahunan manusia juga ditetapkan.
Pesan dari asbabun nuzul surat Al-Qadr adalah motivasi agar umat Islam memanfaatkan malam-malam terakhir di bulan Ramadan. Malam Lailatul Qadr menjadi kesempatan untuk meraih pahala luar biasa dalam waktu singkat. Siapa yang beribadah dengan iman dan mengharap ridha Allah akan diampuni dosa-dosanya.
Marilah kita berdoa agar Allah memberi taufik untuk bertemu malam Lailatul Qadr. Semoga kita termasuk hamba yang mendapat cahaya dan keberkahan malam yang mulia ini.