Dalam kegiatan tahfidz Al-Qur’an, proses mengulang bacaan atau murojaah menjadi kunci penting dalam menjaga hafalan agar tetap kuat. Salah satu metode yang sangat efektif adalah tasmi’ hafalan, yaitu memperdengarkan hafalan kepada orang lain. Kegiatan ini jauh lebih menantang dibanding murojaah sendiri, karena ketika sendirian santri bisa saja membuka mushaf ketika lupa. Namun saat tasmi’, ia harus benar-benar mengandalkan hafalan yang tersimpan dalam ingatan. Berikut adalah beberapa manfaat tasmi’ hafalan ketika disimak oleh teman sebaya:
-
Menumbuhkan rasa tanggung jawab
Santri akan lebih serius menjaga hafalan karena harus memperdengarkannya dengan baik di depan orang lain. -
Melatih ketelitian dan fokus
Pendengar dituntut memperhatikan bacaan temannya agar bisa mengoreksi jika terjadi kesalahan. -
Memperkuat ukhuwah islamiyah
Kegiatan tasmi’ menciptakan kebersamaan, saling mendukung, dan memotivasi antar santri. -
Melatih kepercayaan diri
Membaca hafalan di depan teman membuat santri terbiasa tampil, sehingga percaya diri mereka meningkat. -
Menguatkan hafalan
Tantangan memperdengarkan hafalan tanpa membuka mushaf menjadikan hafalan lebih kokoh dan teruji. -
Mendapat keberkahan ibadah
Saling menyimak hafalan juga termasuk bagian dari mengajarkan Al-Qur’an, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).

Penelitian Manfaat Tasmi’ Hafalan
Manfaat tasmi’ hafalan tidak hanya terasa dalam peningkatan kualitas bacaan Al-Qur’an, tetapi juga mendukung tumbuhnya keterampilan belajar bersama. Hal ini sejalan dengan penelitian Ndoye (2017) yang menunjukkan bahwa peer learning melalui mekanisme peer assessment mampu memberikan umpan balik efektif, menciptakan lingkungan belajar yang suportif, serta meningkatkan kolaborasi antarsiswa.
Baca juga: Sejarah KH Hasyim Asy’ari dan Jejak Perjuangannya di Jombang
Dalam konteks tasmi’, ketika santri saling menyimak hafalan temannya, mereka bukan hanya memperbaiki kesalahan bacaan tetapi juga belajar bertanggung jawab terhadap proses belajarnya sendiri, menguatkan hafalan tanpa bergantung pada mushaf, serta membangun kepercayaan diri untuk tampil di depan orang lain. Dengan demikian, praktik tasmi’ hafalan menjadi metode yang selaras dengan konsep pembelajaran modern, karena mendorong keterlibatan aktif, rasa tanggung jawab, dan semangat kebersamaan dalam mencapai tujuan belajar.
Di PPTQ Al Muanawiyah Jombang, program tasmi’ hafalan menjadi salah satu tips murojaah hafalan untuk menjaga kualitas hafalan santri. Melalui metode ini, para santri tidak hanya menambah kedekatan dengan Al-Qur’an, tetapi juga melatih mental, kedisiplinan, dan semangat kebersamaan. Untuk mengetahui lebih banyak tentang program pendidikan kami, silakan kunjungi website resmi PPTQ Al Muanawiyah.
Referensi:
Ndoye, Abdou. (2017). Peer/ self-assessment and student learning. International Journal of Teaching and Learning in Higher Education 29(2): 255-269