Sumpah Pemuda 28 Oktober

Sumpah Pemuda selalu ada dimulai dari Hadirnya orang tua.

Mau jadi pengikut yang mengikrar sumpah pemuda atau jadi sampah pemuda?

Jika dilihat dari tahun peringatan sumpah pemuda dibanding dengan peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus 45, maka lebih dahulu ikrar sumpah pemuda ini di gelorakan.

Indonesia merdeka baru saja 74 tahun, sementara ikrar ini sudah 93 tahun.

Secara tidak langsung jika dihitung secara matematis bahwa tahun ikrar sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Sementara kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Jika kita kurangi antara tahun 45-28 maka ketemu selisih 17 tahun.

Dari hitungan itu jika rata rata pengisi ikrar kepemudaan usia 28 tahun maka pada saat merdeka yang menjadi tokoh sumpah pemuda mungkin kisaran berusia 45an.

Jadi benar sejarah membuktikan bahwa yang mengisi masa depan Indonesia adalah anak anak muda ini.

Memang sumpah pemuda ini ide pemikiran yang saat bagus pada saat itu, menyatukan jong Jong yang hadir dari berbagai suku, akhirnya itu semua dilebur dalam ikrar Sumpah pemuda tersebut.

Setelah itu pergerakan mulai aman dan element yang mampu menyatukan dan menjadikan Indonesia merdeka adalah ikrar ini.

Terus pasca Sumpah Pemuda dirayakan, lantas apakah hanya pemuda yang menjadi tolak ukur kemajuan Indonesia masa yang akan datang?

Tidak, orang tua juga harus menjadi peran dalam mengisi zaman perubahan tersebut.

Lebih lebih orang tua juga perlu memberikan pemikiran pemikiran yang bagus sebagai inspirator nya para pemuda.

Mungkin para pemuda nya semangat tapi jika tidak di dukung oleh pemikir yang tua juga akan bakal sulit bergerak menjadi lebih baik.

Misal dalam percaturan politik banyak sekali yang masih di isi oleh pos pos politik tua. memang sah sah saja, namun yang muda perlu didukung untuk mengisi dan mengatasi problem di zaman yang akan datang.

Jadi Sumpah pemuda milik anak muda, yang perlu di apresiasi dan di masukkan dalam pemikiran anak muda di bantu oleh pemikir orang tua.

Siapa yang bisa membantu? Hal yang paling kecil adalah dukungan dalam ruang lingkup yaitu keluarga, dan dalam keluarga orang tualah yang paling berperan.

Orang tua jika mampu memberikan motorik baik untuk kaum muda yaitu anak anaknya, insyaAlloh Indonesia bakalan lebih dahsyat lagi.

Orang tua peduli dengan anak anaknya, mengajak diskusi, mengajak dan memberi inspirasi insyaAlloh pemuda Indonesia akan bakal tumbuh baik.

Sebagai orang tua jika lebih banyak “Ngomengi” anak ketika dirumah maka akan bakal terjadi gesekan dan sosok orang tua tidak bisa menjadi inspirasi bagi anak anaknya, iya gpp kalo si anak bisa mencari sosok inspiratif yang lain, jika tidak maka akan terjerumus dalam pergaulan yang tidak sehat. Disitulah akan terjadi penurunan kualitas kepemudaan tersebut.

Maka peran yang tidak kalah penting selain pendidikan adalah nyamannya sebuah keluarga, yang dibentuk dari peran orang tua dirumah.

Semoga menjadi orang tua yang mampu memberi inspirasi baik untuk anak anaknya yaitu anak muda Indonesia.

28 Oktober 2022
A. Mu’ammar Sholahuddin, S. Pd

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *