Adab Pesantren Fondasi Penting Bagi Santri

Adab Pesantren Fondasi Penting Bagi Santri

Dalam dunia pendidikan, adab pesantren menempati posisi yang sangat penting. Sejak dahulu, ulama selalu menekankan bahwa akhlak dan adab harus menjadi fondasi utama sebelum seseorang menuntut ilmu. Sebab, ilmu tanpa adab bisa menjadi bumerang yang membahayakan, sementara adab akan menjadikan ilmu bermanfaat bagi diri dan masyarakat.

adab pesantren adab belajar adab menuntut ilmu. santri pondok pesantren tahfiz putri Jombang sedang mengaji kitab kuning
Potret adab pesantren saat santriwati PPTQ Al Muanawiyah Jombang sedang mengikuti kajian kitab kuning

Al-Laits bin Sa’ad rahimahullah, seorang ulama besar, ahli fikih terpercaya, dan perawi hadits termasyhur di masa kekuasaan Bani Umayyah, pernah berkata saat melihat murid ilmu hadits:

أَنْتُمْ إِلَى يَسِيْرٍ مِنَ الْأَدَبِ أَحْوَجُ مِنْكُمْ إِلَى كَثِيْرٍ مِنَ الْعِلْمِ

Kalian lebih membutuhkan adab yang baik meski sedikit, dibandingkan ilmu yang banyak
(riwayat al-Khothib dalam kitab al-Jami’ li Akhlaaqir Roowiy wa Aadaabis Saami’)

Pernyataan ini menunjukkan bahwa seorang penuntut ilmu wajib menghiasi dirinya dengan sikap hormat, sopan santun, serta ketundukan kepada guru. Dengan adab yang benar, maka ilmu yang dipelajari akan membawa keberkahan dan tidak menimbulkan kesombongan.

Baca juga: Sejarah KH Hasyim Asy’ari dan Jejak Perjuangannya di Jombang

Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan Islam yang sejak awal berdiri selalu menekankan pembinaan adab. Di pesantren, santri tidak hanya diajarkan kitab kuning, fiqih, tauhid, atau tafsir, tetapi juga bagaimana bersikap santun kepada guru, teman, dan masyarakat. Tradisi ini diwariskan turun-temurun sehingga menjadikan adab pesantren sebagai ciri khas pendidikan Islam yang membentuk generasi berkarakter mulia.

Seorang santri dilatih untuk disiplin, rendah hati, serta berbakti kepada orang tua. Bahkan, Imam al-Zarnuji dalam Ta’lim al-Muta’allim juga menegaskan 6 adab menuntut ilmu yang sebagian besar menekankan perihal adab.

Menyiapkan Generasi Muslim dengan Adab Pesantren

Di era modern, kebutuhan akan pendidikan karakter semakin mendesak. Banyak lembaga pendidikan menekankan kecerdasan intelektual, tetapi kurang memperhatikan adab dan akhlak. Pesantren hadir sebagai solusi yang menyeluruh: mengajarkan ilmu agama, membentuk karakter, dan menanamkan nilai moral.

Salah satu pesantren yang konsisten dalam menanamkan adab adalah Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al Muanawiyah, Jombang. Selain program tahfidzul Qur’an dan kajian kitab klasik, pesantren ini juga menekankan pendidikan akhlak sebagai bagian utama dari proses belajar.

4 Kitab Adab Penuntut Ilmu yang Bisa Dipelajari

4 Kitab Adab Penuntut Ilmu yang Bisa Dipelajari

Menuntut ilmu tidak hanya soal kecerdasan atau banyaknya pelajaran yang dikuasai.  Adab adalah fondasi utama sebelum ilmu itu sendiri. Banyak ulama besar yang menekankan bahwa keberkahan ilmu terletak pada sikap dan akhlak seorang murid terhadap gurunya, sesama penuntut ilmu, serta terhadap ilmu itu sendiri. Untuk itu, mempelajari kitab adab penuntut ilmu adalah langkah penting bagi siapa pun yang ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan penuh berkah. Berikut adalah rekomendasi kitab adab penuntut ilmu, beberapa di anataranya sudah familiar sebagai bahan ajar di pondok pesantren.

Seorang anak sedang belajar mengaji kepada ustadznya, menggambarkan pentingnya kitab adab penuntut ilmu sebagai pedoman bagi santri.
Ilustrasi adab belajar untuk rekomendasi kitab adab penuntut ilmu

 

1. Ta’limul Muta’allim karya Imam Az-Zarnuji

Kitab ini paling populer dalam dunia pesantren. Isinya membahas adab menuntut ilmu, bagaimana memilih guru, manajemen waktu belajar, hingga pentingnya kesungguhan dalam menuntut ilmu. Banyak pondok pesantren menjadikan kitab ini sebagai bacaan wajib bagi santri baru.

2. Hilyah Thalibil ‘Ilm karya Syaikh Bakr Abu Zaid

Kitab ini lebih modern dan cocok bagi generasi muda yang ingin menyeimbangkan adab klasik dan tantangan zaman sekarang. Penjelasannya runtut, disertai dalil dari Al-Qur’an dan hadits.

3. Tadzkirat As-Sami’ wal Mutakallim karya Ibnu Jama’ah

Kitab ini lebih luas pembahasannya. Tidak hanya adab murid, tetapi juga adab guru dalam mengajar. Sangat cocok bagi para pengajar dan calon pendidik.

Baca juga: Pentingnya Mempelajari Kitab Kuning di Pondok Pesantren

4. Adabul ‘Alim wal Muta’allim karya Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari

Salah satu warisan ulama Nusantara yang sangat berharga, yaitu KH. KH Hasyim Asy’ari. Kitab ini menanamkan pentingnya menghormati guru dan menjaga hati agar ilmu yang dipelajari benar-benar membawa manfaat dunia-akhirat.

Mempelajari kitab adab penuntut ilmu tak hanya memperkuat karakter, tetapi juga melatih kedisiplinan dan ketundukan seorang murid pada proses belajar. Di berbagai pondok pesantren salafiyah, seperti Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al Muanawiyah, kitab-kitab kuning diajarkan secara mendalam oleh asatidz yang berpengalaman.

Jika Anda mencari tempat pendidikan yang tak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga membentuk akhlak, maka pesantren dengan program kitab kuning bisa menjadi pilihan terbaik untuk masa depan anak Anda.

Hari Terakhir MATSABA, Santri Baru Unjuk Karya di Pentas Seni

Hari Terakhir MATSABA, Santri Baru Unjuk Karya di Pentas Seni

Rabu, 17 Juli 2025 – Hari ketiga sekaligus hari terakhir Masa Ta’aruf Santri Baru (MATSABA) Pondok Pesantren Tahfidz Putri Al-Muanawiyah Jombang ditutup dengan semarak acara pentas seni, menampilkan potensi dan kreativitas para santri.

Sejak pagi, para santri disibukkan dengan outbond dan latihan pentas seni. Mereka tampak antusias dan kompak menyiapkan berbagai penampilan seperti tarian tradisional, Arabic songfashion show, dan drama dalam rangkaian “Al Muanawiyah Got Talent”. Latihan ini bukan sekadar hiburan, tetapi bagian dari pembentukan karakter percaya diri dan semangat kebersamaan.

Outbond kegiatan luar kelas masa orientasi ta'aruf santri baru pondok pedsantren tahfidz quran la muanawiyah jombang
Keseruan outbond santri baru Al Muanawiyah Jombang

Pada siang hari, santri mengikuti materi adab dan tata krama di pesantren, yang menjadi salah satu bekal penting dalam kehidupan mondok. Materi ini mengajarkan bagaimana adab kepada guru, adab berteman, dan adab terhadap lingkungan. Poin pentingnya adalah bahwa adab adalah kunci utama dalam menuntut ilmu yang bermanfaat dan berkah.

Baca juga: Santri Menjalani Tes Baca Kitab di Hari Kedua MATSABA

Malam harinya, seluruh santri berkumpul untuk menyaksikan puncak acara: Pentas Seni dan Penutupan Masa Ta’aruf Santri Baru. Tawa, haru, dan semangat berpadu saat santri menampilkan karya terbaik mereka di panggung sederhana, namun penuh makna. Para ustadzah turut memberi apresiasi dan semangat, menjadikan acara ini sebagai kenangan indah yang membekas bagi para santri baru.

Tampilan Pentas Seni Santri dalam MATSABA 2025

Tampilan Arabic Song

Menyanyi arabic song masa orientasi ta'aruf santri baru pondok pesantren tahfidz quran al muanawiyah jombang
Persembahan Arabic Song santri baru Al Muanawiyah Jombang

Penampilan Arabic Song dan Fashion Show

Arabic song masa orientasi ta'aruf santri baru pondok pesantren tahfidz quran al muanawiyah jombang
Asyiknya tarian Arabic Song dan fashion show santri baru Al Muanawiyah Jombang

Tarian Tradisional

Tarian tradisional masa orientasi ta'aruf santri baru pondok pesantren tahfidz quran al muanawiyah jombang
Tarian tradisional yang kreatif dari santri baru Al Muanawiyah Jombang

Persembahan Puisi

Puisi masa orientasi ta'aruf santri baru pondok pesantren tahfidz quran al muanawiyah jombang
Puisi persembahan yang menyentuh dari santri baru Al Muanawiyah Jombang

Drama

Drama masa orientasi ta'aruf santri baru pondok pesantren tahfidz quran al muanawiyah jombang
Santri baru Al Muanawiyah Jombang dengan percaya diri menampilkan drama

Kegiatan pentas seni bukan hanya bentuk ekspresi, tapi juga cara pondok membina santri agar mampu menyampaikan nilai-nilai kebaikan lewat media yang kreatif dan mendidik. Dengan berakhirnya rangkaian orientasi ini, para santri baru siap menjalani hari-hari pembelajaran dengan semangat tinggi dan bekal adab yang kuat. Semoga menjadi awal yang baik untuk menjadi penghafal Al-Qur’an yang shalihah dan berakhlak mulia.