Al-Muanawiyah – Nama Abdullah bin Ummi Maktum tercatat indah dalam sejarah Islam. Ia adalah sahabat Rasulullah ﷺ yang buta sejak lahir, namun semangatnya dalam menuntut ilmu dan menjaga shalat berjamaah tetap bersinar. Bahkan, kisah perjumpaannya dengan Nabi ﷺ diabadikan dalam Al-Qur’an, yaitu dalam surat ‘Abasa.
Semangat Belajar di Tengah Keterbatasan
Abdullah bin Ummi Maktum dikenal sebagai pribadi yang haus akan ilmu. Ia sering mendatangi Rasulullah ﷺ untuk mendengarkan wahyu dan mempelajari ajaran Islam. Suatu ketika, ia datang saat Rasulullah ﷺ sedang berdakwah kepada para pemuka Quraisy. Nabi sempat bermuka masam, namun Allah ﷻ menegur beliau dengan turunnya surat ‘Abasa. Hal ini menjadi bukti betapa mulianya kedudukannya di sisi Allah.
Baca juga: Tanda Ilmu yang Bermanfaat Bagi Kehidupan Sehari-Hari
Menjaga Shalat Berjamaah
Kisah lain yang tak kalah menginspirasi adalah tentang shalat berjamaah. Abdullah pernah bertanya kepada Rasulullah ﷺ apakah ia boleh shalat di rumah karena buta dan sulit berjalan ke masjid. Namun, Nabi bertanya, “Apakah engkau mendengar adzan?” Abdullah menjawab, “Ya.” Rasulullah ﷺ pun bersabda:
“Penuhilah panggilan itu (untuk shalat berjamaah).”
(HR. Muslim)
Sejak itu, beliau tetap berusaha datang ke masjid meskipun dengan keterbatasan. Semangatnya memberi teladan bahwa shalat berjamaah adalah kewajiban yang sebaiknya tidak ditinggalkan, khususnya bagi kaum laki-laki.
Muadzin Rasulullah ﷺ
Selain dikenal sebagai penuntut ilmu, beliau juga dipercaya Rasulullah ﷺ sebagai muadzin, bergantian dengan Bilal bin Rabah. Kehadiran beliau sebagai pengumandang adzan menandakan keistimewaannya dalam masyarakat Muslim awal, meski fisiknya terbatas. Suara adzannya mengajak kaum Muslimin untuk datang menegakkan shalat bersama.

Penjaga Madinah Saat Perang
Beliau juga mendapat amanah besar ketika Rasulullah ﷺ keluar untuk berperang. Beliau beberapa kali ditunjuk sebagai pemimpin sementara di Madinah, memimpin kaum Muslimin dalam urusan ibadah. Ini membuktikan kepercayaan yang tinggi dari Rasulullah ﷺ kepada dirinya.
Kisah Abdullah bin Ummi Maktum adalah cermin kesungguhan seorang Muslim sejati. Meski memiliki keterbatasan fisik, beliau tidak pernah menyerah untuk belajar, berdakwah, dan menjaga shalat tepat waktu dan berjamaah. Semangat beliau mengajarkan kepada kita bahwa kekurangan bukan alasan untuk lalai, justru menjadi jalan untuk meraih kedudukan mulia di sisi Allah ﷻ.