Bahaya Tidur Pagi Menurut Hadits dan Sains

Bahaya Tidur Pagi Menurut Hadits dan Sains

Al-Muanawiyah – Tidur adalah kebutuhan alami manusia, namun Islam memberikan arahan waktu yang baik untuk tidur dan bangun. Salah satu kebiasaan yang kurang baik adalah tidur di pagi hari, terutama setelah salat Subuh. Rasulullah ﷺ telah mengingatkan secara tersirat bahaya tidur pagi dalam sebuah doa:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu pagi mereka.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Hadits ini menegaskan bahwa waktu pagi adalah saat turunnya keberkahan. Jika justru digunakan untuk tidur, maka keberkahan itu bisa hilang. Oleh karena itu, memahami bahaya tidur pagi sangat penting, baik dari sisi agama maupun kesehatan.

Baca juga: Doa Bangun Tidur: Dalil, Manfaat, dan Keutamaannya

bahaya tidur pagi bagi tubuh menurut hadits dan sains. tidur pagi menggangu hormon dan siklus sikardian tubuh, menurunkan daya ingat dan konsentrasi, serta membuat tubuh menjadi malas
Bahaya tidur pagi menurut hadits dan sains (foto: freepik)

Akibat Buruk Tidur di Pagi Hari Menurut Perspektif Islam

Dalam banyak nasihat ulama, tidur di pagi hari dianggap menghilangkan semangat, rezeki, dan keberkahan. Imam Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma’ad menjelaskan bahwa tidur di waktu pagi dapat merugikan kesehatan badan, menghilangkan sebagian kecerdasan, membuat badan malas, dan menghalangi rezeki.

Pagi hari adalah momen terbaik untuk berdzikir, menuntut ilmu, dan bekerja. Jika dipakai untuk tidur, maka seseorang bisa kehilangan keberkahan aktivitas dan peluang kebaikan yang besar. Itu juga merupakan dampak bahaya banyak tidur bagi Muslim yang seharusnya menjadi manusia yang produktif.

Bahaya Tidur Pagi Menurut Sains

Selain larangan agama, ilmu kesehatan modern juga menemukan fakta yang selaras. Beberapa bahaya tidur pagi antara lain:

  1. Mengganggu ritme sirkadian tubuh
    Tubuh memiliki jam biologis alami yang mengikuti siklus terang-gelap. Tidur pagi dapat mengacaukan siklus ini, membuat tubuh lemas di siang hari dan susah tidur di malam hari.

  2. Menurunkan produktivitas otak
    Studi menunjukkan otak bekerja optimal di pagi hari. Jika waktu ini dipakai untuk tidur, maka daya ingat, konsentrasi, dan kreativitas bisa menurun drastis.
  3. Memperlambat metabolisme
    Tidur pagi setelah sarapan atau tanpa aktivitas dapat memperlambat pembakaran kalori, sehingga meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan gangguan metabolik lainnya.

  4. Meningkatkan risiko gangguan suasana hati
    Tidur di waktu yang tidak tepat sering menimbulkan sleep inertia, yaitu rasa berat, pusing, dan mood yang buruk setelah bangun tidur.

  5. Mengurangi paparan sinar matahari
    Tidur pagi membuat tubuh kehilangan kesempatan mendapat vitamin D alami dari sinar matahari. Padahal, vitamin D penting untuk kesehatan tulang, daya tahan tubuh, dan hormon.

Baca juga: Manfaat Rukuk Shalat untuk Kesehatan dan Jiwa

Dari penjelasan di atas, jelas bahwa bahaya tidur pagi bukan sekadar nasihat agama, tetapi juga terbukti secara ilmiah. Islam mengajarkan bahwa pagi hari adalah waktu penuh berkah untuk beribadah, belajar, dan bekerja. Maka, sebaiknya umat Muslim mengisi waktu pagi dengan hal-hal bermanfaat, bukan tidur yang justru melemahkan fisik dan menghilangkan keberkahan.

Bahaya Banyak Tidur Bagi Hati Menurut Islam

Bahaya Banyak Tidur Bagi Hati Menurut Islam

Tidur adalah nikmat besar yang Allah berikan kepada manusia. Dengan tidur, tubuh beristirahat dan jiwa kembali segar. Namun, ketika tidur dilakukan secara berlebihan, maka akan muncul dampak negatif, bukan hanya bagi kesehatan fisik, tetapi juga bagi kondisi ruhani. Dalam ajaran Islam, ulama banyak menjelaskan tentang bahaya banyak tidur bagi hati, karena dapat membuat jiwa lalai, keras, dan malas untuk beribadah.

“Sesungguhnya, orang-orang yang sebelum kamu itu celaka hanya karena disebabkan tiga perkara, yaitu bicara yang berlebihan, makan yang berlebihan, dan terlalu banyak tidur” (Nashaihul Ibad, Syekh Nawawi al-Banteni)

Baca juga: 3 Kebiasaan yang Dibenci Allah Menurut Kitab Nashaihul Ibad

Tidur dalam Pandangan Al-Qur’an

Al-Qur’an menjelaskan bahwa fungsi tidur hanyalah sebagai sarana istirahat. Allah berfirman dalam Surat Al-Furqan ayat 47:

“Dan Dialah yang menjadikan malam untukmu sebagai pakaian (waktu istirahat), dan tidur untuk istirahat, serta menjadikan siang untuk bangkit berusaha.”

Ayat ini menegaskan bahwa tidur yang ideal adalah seperlunya, tidak berlebihan. Bahkan, dalam Surat Az-Zumar ayat 42, tidur disebut sebagai kematian kecil. Maka, terlalu banyak tidur sama saja dengan memperbanyak “kematian kecil” sehingga mengurangi waktu hidup yang seharusnya digunakan untuk ibadah dan amal kebaikan.

bahaya banyak tidur bagi tubuh orang Muslim, banyak tidur membuat malas ibadah, banyak tidur membuat hati keras dan lalai, banyak tidur membuat hidup tidak bermanfaat
Bahaya banyak tidur bagi hati seorang Muslim (foto: freepik)

 

Hadits tentang Dampak Banyak Tidur

Rasulullah ﷺ memberi peringatan tentang kelalaian akibat banyak tidur. Dalam hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim, beliau bersabda bahwa setan mengikat tiga ikatan di tengkuk orang yang tidur. Jika ia tidak bangun untuk berdzikir, wudhu, dan shalat, maka ia akan bangun dalam keadaan malas dan buruk jiwanya. Hadits ini menjadi peringatan bahwa tidur berlebihan membuat hati keras dan jauh dari semangat ibadah.

Selain itu, Nabi ﷺ juga berdoa, “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya” (HR. Tirmidzi). Artinya, jika seseorang banyak tidur di pagi hari, ia justru melewatkan waktu yang penuh berkah.

Bahaya bagi Hati dan Ibadah

Ulama menjelaskan bahwa bahaya banyak tidur bagi hati terlihat dari hilangnya kepekaan ruhani. Orang yang berlebihan tidur cenderung malas, mengganggu kekhusyukan ibadah, dan lebih sering menunda ibadah. Bahkan, Imam Ibnul Qayyim menegaskan bahwa hati yang keras adalah akibat dari kelalaian, termasuk lalai karena terlalu banyak tidur.

Tidur memang kebutuhan manusia, tetapi berlebihan justru merugikan. Islam mendorong umatnya untuk menjaga keseimbangan: tidur secukupnya, bangun lebih awal, dan memperbanyak ibadah di waktu malam serta pagi hari. Dengan begitu, hati akan tetap lembut, semangat ibadah terjaga, dan keberkahan hidup bisa diraih.