Setiap ayat dalam Al-Qur’an turun bukan tanpa sebab. Di baliknya, selalu ada peristiwa atau kondisi yang menjadi latar belakang turunnya wahyu. Begitu juga dengan asbabun nuzul surat Al-Insyirah, yang diturunkan sebagai bentuk hiburan dan penguatan dari Allah kepada Nabi Muhammad ﷺ ketika sedang menghadapi beban berat dalam dakwahnya.
Surat Al-Insyirah (الشرح) atau yang juga dikenal dengan nama Surat Alam Nasyrah, terdiri dari 8 ayat pendek. Namun isinya sangat mendalam, berisi penghiburan dan janji Allah kepada Rasul-Nya bahwa setelah kesulitan akan datang kemudahan.
Saat Dakwah Terasa Berat dan Jalan Terasa Sempit
Menurut riwayat yang disebut dalam kitab Lubab an-Nuqul fi Asbab an-Nuzul karya Imam As-Suyuthi dan Tafsir al-Baghawi, surat Al-Insyirah turun setelah surat Adh-Dhuha, sebagai kelanjutan penghiburan dari Allah kepada Nabi Muhammad ﷺ.
Pada saat itu, Rasulullah ﷺ tengah menghadapi fase awal dakwah yang penuh tantangan:
-
Beliau dicemooh dan didustakan oleh kaumnya.
-
Jumlah pengikut masih sangat sedikit.
-
Dukungan keluarga dan masyarakat sangat minim.
-
Beliau mengalami tekanan batin dan fisik yang luar biasa.
Baca juga: Hikmah Surat Adh Dhuha yang Menenangkan Hati
Dalam kondisi tersebut, Allah menurunkan surat Al-Insyirah, yang artinya “kelapangan”. Allah berfirman:
“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami telah menghilangkan bebanmu darimu, yang memberatkan punggungmu?”
(QS. Al-Insyirah: 1–3)

Makna dan Pesan Penting dari Asbabun Nuzul Surat Al-Insyirah
Melalui surat Al-Insyirah, kita bisa memahami bahwa bahkan seorang Nabi pun pernah merasakan tekanan dan kelelahan dalam menjalankan amanah. Namun justru pada saat-saat itulah, Allah menurunkan pertolongan berupa ayat-ayat yang meneguhkan hati.
Pesan dalam surat ini sangat kuat:
-
Allah mengetahui beban yang dipikul Rasulullah ﷺ.
-
Allah mengingatkan bahwa setiap kesulitan pasti disertai kemudahan.
-
Allah memerintahkan Nabi untuk terus berjuang dan mengarahkan hati hanya kepada-Nya.
Asbabun nuzul surat Al-Insyirah mengingatkan kita semua, bahwa dalam hidup ini, kesulitan bukan akhir dari segalanya. Bahkan Rasulullah ﷺ pun pernah diuji dengan sempitnya hati dan beratnya tugas. Tapi Allah tidak membiarkannya sendiri. Allah lapangkan dadanya, angkat bebannya, dan berikan jalan keluar.
Semoga kita pun bisa mengambil pelajaran dari surat ini—untuk tetap teguh saat menghadapi ujian hidup, dan yakin bahwa bersama kesulitan, pasti ada kemudahan.