Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia selalu menjadi momen penuh makna bagi seluruh rakyat. Hal ini juga terasa di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Al Muanawiyah Jombang. Tahun 2025 ini, pesantren ikut merayakan HUT RI Ke-80 Al Muanawiyah dengan semangat kebersamaan yang luar biasa. Bagi para santri, momentum ini bukan sekadar perayaan, melainkan cara untuk mengenang jasa para pahlawan. Lebih dari itu, santri juga belajar menghayati arti kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari.
Rangkaian kegiatan di pesantren berlangsung meriah sekaligus mendidik. Para santri mengikuti berbagai acara dengan penuh antusias. Ada malam kebersamaan dengan bakar-bakar, upacara bendera, hingga lomba-lomba kreatif yang mengasah kerja sama. Selain itu, kegiatan seperti lomba tongkat sahabat, tebak surat, puzzle ayat, balap sarung, dan sendok kelereng membuat suasana semakin hangat.
Tidak berhenti di situ, santri juga diajak memperkuat nilai religius melalui doa dan tahlil bersama. Kemudian, ada pula nonton bareng film bertema nasionalisme yang memberikan pelajaran berharga. Dengan demikian, seluruh kegiatan menghadirkan suasana menyenangkan, penuh tawa, sekaligus mengandung nilai pendidikan.
Pesan Pengasuh dalam HUT RI Ke-80 Al Muanawiyah
Dalam momen HUT RI Ke-80 Al Muanawiyah, Pengasuh pesantren menyampaikan pesan inspiratif. Pertama, beliau menekankan pentingnya bersatu sebagaimana firman Allah dalam QS. Ali Imran ayat 103:
“وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا”
yang artinya “Berpeganglah kalian semuanya pada tali Allah, dan janganlah kalian bercerai-berai.”
Selain itu, santri juga diajak untuk memahami arti berdaulat. Menurut beliau, rakyat harus berani menegakkan kebenaran serta menolak kebatilan, bahkan saat pemimpin tidak bersikap adil. Kemudian, beliau menekankan peran santri dalam menjadi bagian dari Indonesia maju. Hal ini bisa diwujudkan dengan cara terbaik sesuai peran masing-masing. Seorang guru mendidik dengan penuh dedikasi. Seorang pemimpin membawa keadilan. Sementara seorang murid berusaha menjadi insan luar biasa yang kelak berkontribusi bagi bangsa.
Selanjutnya, beliau menegaskan bahwa kemerdekaan yang diperjuangkan para pahlawan harus dijaga dengan sungguh-sungguh. Beliau mengutip sebuah pesan: “When one generation tolerates one sin, the next generation celebrates the sin, then the generation after did not know that it’s sin.” Oleh karena itu, santri diingatkan untuk tidak menormalisasi kesalahan. Sebab, jika hal itu dibiarkan, akan menimbulkan bahaya besar di masa depan.
Peringatan HUT RI Ke-80 Al Muanawiyah menjadi momen penuh hikmah. Di satu sisi, kegiatan menghadirkan keceriaan. Namun di sisi lain, ia juga menanamkan rasa syukur dan tanggung jawab. Harapannya, para santri tidak hanya mampu menjaga nilai kemerdekaan, tetapi juga merawatnya dengan ilmu dan akhlak mulia. Dengan semangat belajar serta tekad kuat, santri Al Muanawiyah siap menjadi generasi penerus bangsa. Mereka diharapkan tumbuh menjadi insan berilmu, berakhlak, dan mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.