Mengapa Tradisi Keilmuan Salaf Tetap Relevan di Era Digital

Mengapa Tradisi Keilmuan Salaf Tetap Relevan di Era Digital

Tradisi pesantren salaf adalah warisan ulama terdahulu yang tetap bertahan hingga kini, termasuk di pusat pendidikan Islam seperti Jombang. Di tengah kemajuan teknologi dan arus informasi yang begitu cepat, banyak orang mengira bahwa tradisi keilmuan Islam ala ulama salaf sudah tidak relevan. Padahal, justru di era digital inilah nilai-nilai tersebut semakin dibutuhkan. Tradisi ini mengutamakan kedalaman ilmu, ketelitian dalam memahami dalil, dan pengamalan ilmu dalam kehidupan sehari-hari. Di tengah derasnya arus informasi dan kemajuan teknologi, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya justru semakin dibutuhkan sebagai pondasi moral dan intelektual umat.

Salah satu ciri utama tradisi pesantren salaf adalah kajian kitab kuning, yang telah menjadi pilar pendidikan Islam selama berabad-abad. Kitab-kitab karya ulama salaf tidak hanya memuat pengetahuan agama, tetapi juga melatih cara berpikir yang runtut dan kritis. Metode belajar seperti talaqqi, musyawarah, dan hafalan membantu membentuk kesabaran, kedisiplinan, serta rasa hormat kepada guru.

Tradisi Ulama Salaf di Pesantren Jombang

Pesantren di Jombang terkenal sebagai pusat keilmuan Islam yang tetap menjaga tradisi ulama salaf. Beberapa tradisi yang masih dijalankan antara lain sorogan (santri membaca kitab di hadapan kiai untuk mendapatkan koreksi langsung), bandongan (kiai membaca dan menjelaskan kitab, santri menyimak sambil mencatat), serta mujahadah (kegiatan dzikir dan doa bersama untuk memohon keberkahan ilmu). Selain itu, para santri juga terbiasa mengikuti halaqah diskusi, di mana mereka mengkaji masalah keagamaan dengan merujuk pada kitab-kitab klasik. Tradisi ini bukan sekadar rutinitas, tetapi sarana membentuk keilmuan yang mendalam sekaligus akhlak yang mulia.

gambar santri sedang berkumpul mengadakan doa bersama ilustrasi tradisi  pondok pesantren salaf
Tradisi pesantren salaf, membangun keakraban dan jiwa kompetitif dengan doa bersama

Di era digital, tantangan terbesar umat Islam adalah membedakan informasi yang benar dan yang menyesatkan. Tradisi keilmuan salaf mengajarkan verifikasi sumber (tahqiq) sebelum menerima sebuah pendapat. Prinsip ini sangat relevan untuk mencegah tersebarnya hoaks dan pemahaman yang keliru.

PPTQ Al Muanawiyah Jombang menjadi salah satu pesantren yang berkomitmen menjaga dan mengembangkan tradisi keilmuan salaf. Di sini, santri mempelajari berbagai kitab penting, mulai dari ilmu nahwu, sharaf, fiqih, akhlak, hingga tafsir. Pembelajaran tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga pengamalan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Santri juga ditekankan pentingnya mempelajari adab sebelum ilmu.

Selain mengkaji kitab kuning, PPTQ Al Muanawiyah juga memadukan metode pendidikan modern, termasuk penggunaan teknologi untuk mendukung proses belajar. Dengan kombinasi ini, santri mendapatkan bekal ilmu yang mendalam sekaligus kemampuan beradaptasi di era digital.

Jika Anda ingin putra-putri tumbuh menjadi generasi Qur’ani yang berilmu dan berakhlak mulia, memadukan warisan ulama salaf dengan keterampilan era modern, PPTQ Al Muanawiyah Jombang siap menjadi tempat terbaik untuk menimba ilmu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *