Al-Muanawiyah – MATSABA di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Putri Al-Muanawiyah memasuki hari kedua. Setelah hari pertama diisi dengan sosialisasi, hari kedua (Selasa, 16 Juli 2025) difokuskan pada tes baca kitab. Selanjutnya, santri baru mengikuti penguatan kemampuan dasar keilmuan, pengenalan budaya pesantren, serta penyaluran potensi dan bakat santri.
Masa Ta’aruf Santri Baru (MATSABA) merupakan agenda penting dalam tradisi pesantren yang berfungsi sebagai tahap awal pembentukan karakter santri. Kegiatan ini bukan sekadar orientasi, tetapi menjadi wadah pengenalan budaya pesantren, penanaman nilai adab, serta pemetaan kemampuan dasar para santri.

Melalui MATSABA, para santri dipersiapkan agar lebih siap menghadapi proses belajar mengajar, mengenal lingkungan barunya, serta menemukan potensi yang dimiliki. Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memastikan perjalanan pendidikan di pesantren berjalan sesuai dengan visi: membentuk generasi Qur’ani yang berilmu, beradab, dan berakhlak mulia.
Baca juga: Hari Terakhir MATSABA, Santri Baru Unjuk Karya di Pentas Seni
Kegiatan dimulai sejak pagi dengan tes kemampuan baca tulisan pegon, tajwid, serta membaca kitab kuning. Tujuan kegiatan ini adalah sebagai evaluasi awal untuk melihat kemampuan dasar para santri. Selain itu, hasil dari tes ini digunakan untuk pemetaan kebutuhan pembelajaran selanjutnya dan akan menjadi pijakan bagi asatidz dalam proses belajar mengajar ke depan.
Pelatihan Fiqh dan Persiapan Pentas Seni
Setelah itu, santri mengikuti materi fiqih seputar najis dan cara mensucikannya. Materi ini disampaikan secara interaktif. Para santri tidak hanya memahami hukum-hukum thaharah, tetapi juga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan pondok.
Di sore hari, para santri juga diperkenalkan dengan Mars Pondok Al-Muanawiyah. Kegiatan ini tidak hanya melatih kekompakan dan semangat kebersamaan, tetapi juga menjadi simbol kecintaan mereka terhadap pondok tempat mereka menuntut ilmu.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan hari kedua, malam harinya santri baru melaksanakan latihan persiapan pentas seni. Acara ini menjadi ajang ekspresi untuk menunjukkan bakatnya, membangun rasa percaya diri, sekaligus mempererat keakraban antar sesama.
Dengan semangat dan partisipasi aktif dari seluruh santri, hari kedua masa orientasi berjalan dengan penuh antusias dan suasana positif. Kegiatan ini menjadi bagian penting dari proses pembentukan karakter, sekaligus memperkuat nilai-nilai pendidikan pesantren yang holistik: menggabungkan ilmu, adab, dan akhlak mulia.