Kitab Bulughul Maram dan Pentingnya dalam Kajian Islam

Kitab Bulughul Maram dan Pentingnya dalam Kajian Islam

Dalam khazanah keilmuan Islam, kitab Bulughul Maram menjadi salah satu rujukan utama bagi para penuntut ilmu, khususnya di pondok pesantren. Kitab ini memuat kumpulan hadis-hadis hukum yang menjadi dasar dalam memahami syariat Islam secara komprehensif.

Identitas Kitab

Kitab Bulughul Maram disusun oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani, seorang ulama besar yang hidup pada masa abad ke-9 Hijriah (773–852 H / 1372–1449 M). Ibnu Hajar dikenal sebagai pakar hadis dan penulis kitab monumental Fathul Bari, syarah dari Shahih Bukhari.

Kitab ini mulai dikenal luas di kalangan ulama sejak masa klasik hingga kini, karena sistematikanya yang jelas dan bahasanya yang ringkas. Di dalamnya, Ibnu Hajar menghimpun lebih dari 1.300 hadis, sebagian besar bersumber dari kitab Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibnu Majah.

Kitab Bulughul Maram
Kitab Bulughul Maram (sumber: daimuda.org)

Isi Kitab Bulughul Maram

Isi dari kitab Bulughul Maram terbagi dalam beberapa bab besar yang mengikuti struktur fikih Islam. Di antaranya:

  1. Kitab Thaharah (Bersuci)
    Membahas hukum wudhu, tayamum, mandi, dan hal-hal yang membatalkannya.

  2. Kitab Shalat
    Menjelaskan syarat, rukun, dan tata cara pelaksanaan shalat, baik wajib maupun sunnah.

  3. Kitab Zakat, Puasa, dan Haji
    Menguraikan kewajiban ibadah sosial dan fisik yang menjadi pilar Islam.

  4. Kitab Nikah dan Jual Beli
    Mengulas aturan muamalah dan hukum keluarga dalam Islam.

  5. Kitab Hudud dan Jihad
    Menguraikan hukum pidana Islam dan etika perjuangan dalam menegakkan agama.

Setiap hadis dalam kitab ini disertai sumbernya, sehingga santri atau pembelajar dapat melacak keotentikan hadis dengan mudah.

Baca juga: Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal yang Perlu Diketahui

Pentingnya Mempelajari Kitab

Penting untuk dipahami bahwa kitab ini tidak hanya berisi hukum, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam tentang akhlak, ibadah, dan muamalah berdasarkan hadis Rasulullah ﷺ. Oleh sebab itu, kitab ini menjadi jembatan antara teori fikih dan praktik keseharian umat Muslim.

Selain itu, kitab Bulughul Maram juga sering dijadikan materi wajib di berbagai lembaga pendidikan Islam. Para santri diajak untuk memahami hadis secara kontekstual, agar dapat menerapkannya dalam kehidupan modern tanpa kehilangan nilai-nilai syar’i.

Baca juga: 5 Cara Sederhana Agar Shalat Khusyuk dan Tenang

Pembelajaran Kitab di Pondok Pesantren Jombang

Di berbagai pondok pesantren di Jombang, termasuk Pondok Tahfidz Jombang Al Muanawiyah, kitab ini digunakan sebagai salah satu rujukan penting dalam kajian fikih dan hadis. Santri belajar tidak hanya menghafal matan hadis, tetapi juga memahami makna dan penerapannya dalam kehidupan nyata.

Melalui pembelajaran kitab Bulughul Maram, para santri diarahkan untuk menjadi generasi yang berilmu, berakhlak, dan siap berdakwah di masyarakat. Sejalan dengan visi Al Muanawiyah yang menanamkan semangat tafakkuh fiddin, mempelajari kitab ini menjadi bagian dari upaya menumbuhkan kecintaan terhadap ilmu dan sunnah Rasulullah ﷺ.