Al Muanawiyah – Dalam ajaran Islam, menjaga kebersihan bukan hanya tuntutan kesehatan, tetapi juga bagian penting dari ritual ibadah. Banyak ibadah seperti shalat, thawaf, dan menyentuh mushaf Al-Qur’an mengharuskan seorang muslim berada dalam keadaan suci. Karena itulah memahami niat mandi wajib serta tata cara dan penyebabnya menjadi hal mendasar yang perlu dipahami semua muslim. Kesucian diri bukan sekadar rutinitas, tetapi bentuk ketaatan kepada Allah SWT agar setiap ibadah diterima dengan sempurna.
1. Niat Mandi Wajib (Niat Ghusl)
Secara hukum, niat berada di dalam hati dan tidak wajib dilafalkan. Namun para ulama membolehkan menyuarakan niat sebagai bantun kekhusyukan. Lafal niat mandi wajib yang lazim dibaca adalah:
“Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari lillahi ta’ala.”
Artinya: “Saya niat mandi untuk mengangkat hadas besar karena Allah Ta’ala.”

Niat ini cukup dihadirkan dalam hati saat air pertama kali membasahi tubuh. Dengan menghadirkan niat secara sadar, seseorang menunjukkan kesungguhan bahwa aktivitas mandinya bukan sekadar membersihkan diri, tetapi ibadah yang bertujuan menghilangkan hadas besar.
2. Penyebab yang Mengharuskan Mandi Wajib
Ada beberapa kondisi yang mewajibkan seorang muslim mandi besar, di antaranya:
a. Keluar Mani dengan Syahwat
Termasuk mimpi basah. Selama ada keluarnya mani, maka wajib mandi meskipun tidak diiringi hubungan suami istri.
b. Jima’ (Bertemunya Dua Kemaluan)
Meski tidak keluar mani, tetap wajib mandi berdasarkan hadis sahih tentang kewajiban mandi ketika dua kemaluan telah bertemu.
c. Selesai dari Haid
Sebagian besar ulama sepakat bahwa perempuan wajib mandi setelah darah haid berhenti.
d. Selesai dari Nifas
Darah setelah melahirkan juga menjadi penyebab wajib mandi, dengan ketentuan mandi dilakukan setelah darah berhenti.
e. Wiladah (Melahirkan)
Menurut sebagian ulama, melahirkan meskipun tidak mengeluarkan darah tetap mewajibkan mandi.
f. Orang yang Baru Masuk Islam
Beberapa riwayat menyebutkan anjuran kuat bahkan kewajiban mandi bagi mualaf sebagai tanda mensucikan diri.
Mengetahui syarat wajib mandi ini sangat penting agar seorang muslim tidak lalai dan tetap menjaga kesucian tubuhnya sebelum menjalankan ibadah.
3. Tata Cara Mandi Wajib Secara Singkat
Berikut langkah-langkah yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah ﷺ:
-
Berniat dalam hati untuk mengangkat hadas besar.
-
Mencuci kedua tangan, kemudian membersihkan najis jika ada.
-
Berwudhu dengan sempurna seperti wudhu untuk shalat.
-
Menyiram kepala tiga kali, memastikan air mengenai pangkal rambut.
-
Menyiram seluruh tubuh mulai dari sisi kanan kemudian kiri.
-
Meratakan air ke seluruh bagian tubuh, termasuk lipatan kulit, punggung, ketiak, pusar, dan sela-sela rambut.
Dengan mengikuti tata cara tersebut, maka seseorang dianggap telah suci dari hadas besar dan dapat kembali melakukan ibadah-ibadah yang membutuhkan kesucian.


