Tasmi’ Bil Ghoib 30 Juz Road to Wisuda Tahfidz II Al Muanawiyah

Tasmi’ Bil Ghoib 30 Juz Road to Wisuda Tahfidz II Al Muanawiyah

Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Al Muanawiyah Jombang kembali menggelar kegiatan tasmi’ bil ghoib 30 juz pada 7–8 September 2025. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian Road to Wisuda Tahfidz II yang akan berlangsung pada 14 September 2025 mendatang.

Kegiatan ini diikuti oleh empat wisudawan bil ghoib, yaitu Qurrota A’yun (Madura), Irma Nurlailatul Mafaza (Gresik), Nasywa Mitsfalah (Gresik), dan Qori Qonitatuz Zahra (Jombang). Mereka menjadi teladan dalam menjaga kemurnian hafalan Al-Qur’an, khususnya melalui tantangan membaca 30 juz tanpa melihat mushaf.

Gambar santri putri sedang tilawah Al-Qur'an tasmi' bil ghoib 30 juz sekali duduk
Potret santri dalam kegiatan tasmi’ bil ghoib 30 juz PPTQ Al Muanawiyah

Kegiatan dimulai serentak ba’da Subuh pada 7 September 2025, dibuka dengan tawashul yang dipimpin oleh Uma Ita Harits. Dalam kesempatan itu, para santri yang hendak tasmi’ juga menuliskan nama orang yang akan mereka kirimkan doa serta daftar mimpi-mimpi mereka. Harapannya, dengan wasilah Al-Qur’an, cita-cita tersebut dimudahkan oleh Allah ﷻ.

Proses tasmi’ berlangsung dengan para wisudawan membaca Al-Qur’an 30 juz tanpa berhenti, disimak oleh 20 santri lain yang bergantian. Ada yang berhasil menyelesaikan sebelum pukul 22.00 WIB, sementara yang lain melanjutkan hingga pagi keesokan harinya.

Baca juga: Ujian Tertutup MHQ 30 Juz Road to Wisuda II Al Muanawiyah

Pengasuh PPTQ Al Muanawiyah, Ayah A. Muammar Shalahuddin, menjelaskan bahwa tasmi’ ini diadakan sebagai wujud dari prioritas program pesantren, yaitu mutqin atau kokoh dalam hafalan. “Harapannya, tasmi’ bil ghoib 30 juz dalam sekali duduk ini menjadi momen untuk meningkatkan kelancaran hafalan Al-Qur’an wisudawan bil ghoib Al Muanawiyah,” tutur beliau.

Tasmi’ Bil Ghoib 30 Juz sebagai Momen Memutqinkan Hafalan

Uma Ita Harits menekankan bahwa tasmi’ bukanlah ajang untuk menunjukkan siapa yang paling cepat, melainkan perlombaan dengan diri sendiri. “Tidak perlu terburu-buru harus selesai cepat, yang penting dinikmati hingga selesai,” ungkapnya.

Dalam penutupan acara, Ayah A. Muammar Shalahuddin memberikan pesan mendalam kepada seluruh santri. Beliau menekankan pentingnya menginstal karakter pejuang yang tangguh, sebagaimana Rasulullah ﷺ yang meskipun hidup sebagai yatim piatu, sering dihina, dan dikucilkan, tetap teguh dalam perjuangannya. “Begitu juga dengan para penghafal Al-Qur’an, jangan pantang menyerah sampai mutqin 30 juz. Tasmi’ ini adalah bentuk perjuangan untuk menjaga hafalan agar tetap mutqin,” tegas beliau.

Kegiatan tasmi’ bil ghoib 30 juz ini tidak hanya menjadi syarat wisuda, tetapi juga momentum spiritual yang mengajarkan ketekunan, kesabaran, dan kecintaan mendalam pada Al-Qur’an. Semangat para santri Al Muanawiyah menunjukkan bahwa menjaga hafalan bukan sekadar kewajiban, melainkan jalan menuju keberkahan hidup di dunia dan akhirat.

Ikuti terus rangkaian kegiatan Wisuda Tahfidz II Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al Muanawiyah di youtube Al-Muanawiyah

dan kanal Instagram Al-Muanawiyah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *