Hari Pahlawan bukan hanya mengenang perjuangan fisik melawan penjajah. Dalam sejarah Islam di Nusantara, semangat perjuangan sudah hidup jauh sebelum kemerdekaan. Para ulama dan wali telah menjadi pahlawan dakwah yang menanamkan nilai iman, ilmu, dan persatuan bangsa.
Salah satunya adalah Sunan Gresik, tokoh besar dari Gresik yang dikenal sebagai penyebar Islam dan pendidik generasi muda. Ia membangun pesantren pertama menjadi pusat dakwah dan pendidikan di Jawa. Dari sanalah lahir murid-murid yang kelak berperan besar dalam memperluas ajaran Islam ke berbagai daerah.

Dakwah Walisongo Sebagai Bentuk Perjuangan
Perjuangan Sunan Gresik, Walisongo, dan para wali lainnya tidak dilakukan dengan pedang, melainkan dengan ilmu dan kasih sayang. Mereka menanamkan nilai Islam melalui pendidikan, budaya, dan keteladanan. Pendekatan itu membuat Islam diterima dengan damai oleh masyarakat Jawa.
Selain itu, mereka juga membentuk jaringan dakwah yang menguatkan ukhuwah antarwilayah. Mereka mendidik masyarakat untuk menghormati hukum adat dan menjaga keadilan. Hal ini menunjukkan bahwa perjuangan pahlawan Islam bersifat komprehensif, meliputi spiritual, sosial, dan pendidikan.
Sikap bijak mereka mengajarkan bahwa menjadi pahlawan tidak selalu berarti berperang. Menyebarkan ilmu dan menjaga keimanan umat juga bagian dari perjuangan yang besar nilainya di sisi Allah.
Teladan Bagi Generasi Santri
Nilai perjuangan itu masih relevan bagi santri masa kini. Seorang santri yang menuntut ilmu dan menghafal Al-Qur’an sejatinya sedang melanjutkan jejak para pahlawan Islam. Mereka menjaga cahaya ilmu agar terus menerangi zaman.
Di PPTQ Al Muanawiyah, semangat dakwah para wali terus dihidupkan melalui pendidikan tahfidz dan akhlak Qur’ani. Semangat belajar dan mengajar di pesantren adalah bentuk jihad intelektual di masa modern ini. Dengan mengikuti jejak para pahlawan Islam, santri belajar bahwa setiap usaha kecil menjadi bagian dari perubahan besar bagi umat.
Selain itu, pembelajaran akhlak dan kepedulian sosial menjadi bagian dari kurikulum pesantren. Santri diajarkan membantu sesama, menjaga lingkungan, dan menebar kebaikan, sehingga menjadi pahlawan dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya di medan perang.




