Sejarah Jombang Kota Santri bermula dari akhir abad ke-19. Saat itu, KH. Hasyim Asy’ari mendirikan Pondok Pesantren Tebuireng pada tahun 1899. Pesantren ini menjadi titik awal kebangkitan pendidikan Islam modern di Jombang. Tidak lama kemudian, pesantren lain seperti Tambakberas, Darul Ulum Rejoso, dan Denanyar tumbuh subur. Masing-masing membawa misi yang sama, yaitu mencetak generasi berilmu dan berakhlak mulia.
Ketika fajar menyingsing di Jombang, suara lantunan ayat suci terdengar dari berbagai sudut kota. Dentingan bedug bersahutan, seolah mengabarkan kepada dunia bahwa Jombang bukan sekadar sebuah kabupaten di Jawa Timur, melainkan sebuah pusat peradaban Islam yang telah melahirkan banyak ulama besar.
Para santri berdatangan dari berbagai penjuru nusantara. Mereka belajar kitab kuning, murojaah hafalan Al-Qur’an, dan mendalami ajaran Islam di bawah bimbingan para kiai kharismatik. Kehidupan sederhana di pesantren membentuk karakter disiplin, sabar, dan tawadhu.

Dari Pondok Mengakar ke Masyarakat
Budaya religius pun meresap ke masyarakat Jombang. Tradisi tahlilan, manaqiban, hingga peringatan Maulid Nabi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Di pasar, di sawah, hingga di jalanan, nilai-nilai keislaman terasa kental. Bahkan, alumni pesantren Jombang banyak mendirikan pesantren baru di daerah asal mereka, sehingga pengaruh Jombang menyebar luas.
Peran ulama Jombang juga melampaui batas lokal. KH. Hasyim Asy’ari dan tokoh-tokoh pesantren lainnya turut memimpin perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui dakwah dan pendidikan. Identitas keislaman yang kuat ini membuat Jombang dijuluki Kota Santri.
Baca juga: 7 Manfaat Mondok untuk Menciptakan Generasi Islami dan Mandiri
Hingga kini, sebutan itu tetap melekat. Pemerintah dan masyarakat bersama-sama menjaga warisan ini melalui perayaan Hari Santri, lomba MTQ, dan festival keagamaan. Setiap acara menjadi pengingat bahwa Jombang memiliki sejarah panjang dalam membina umat.
Sejarah Jombang Kota Santri bukan hanya deretan tanggal dan nama. Ia adalah kisah tentang ketekunan para kiai, semangat para santri, dan kekuatan sebuah kota yang menjadikan agama sebagai napas kehidupan.
Bagi siapa pun yang berkunjung, Jombang menawarkan lebih dari sekadar wisata religi. Ia menawarkan pelajaran hidup: bahwa ilmu dan akhlak adalah pondasi peradaban yang sesungguhnya.
Bagi Anda yang ingin merasakan suasana khas pendidikan di Jombang, Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al Muanawiyah hadir sebagai pilihan tepat. Pesantren khusus putri ini fokus pada pembinaan hafalan Al-Qur’an dengan lingkungan yang nyaman, program terstruktur, serta bimbingan guru berpengalaman.








