Al Muanawiyah – Hadits ke-3 Arbain Nawawi adalah salah satu hadits paling mendasar dalam ajaran Islam. Hadits ini menegaskan bahwa Islam dibangun di atas lima pilar utama, yang menjadi fondasi dalam ibadah sekaligus panduan menjalani kehidupan. Bunyi dari hadits tersebut adalah:
“Islam dibangun atas lima perkara: bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan, dan berhaji ke Baitullah bagi yang mampu.”
(HR. Bukhari & Muslim)
Kelima pilar ini bukan hanya ritual ibadah, tetapi ajaran yang membentuk karakter, moral, dan kepribadian seorang muslim, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat.
Makna Inti Hadits ke-3 Arbain Nawawi
1. Syahadat: Fondasi Tauhid
Syahadat merupakan pernyataan iman yang mengikat hati, lisan, dan perbuatan. Maknanya bukan hanya mengenal Allah, tetapi hidup dengan penuh kesadaran bahwa semua keputusan, tujuan, dan nilai berasal dari tuntunan-Nya.
2. Shalat: Penghubung Hamba dengan Allah
Shalat adalah tiang agama yang menjaga hati tetap hidup. Dengan shalat lima waktu, seorang muslim belajar disiplin, kesabaran, dan kontrol diri. Shalat juga menjadi penjaga dari perbuatan buruk, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Ankabut: 45.
3. Zakat: Membersihkan Harta dan Hati
Zakat mengajarkan kepedulian sosial dan keadilan ekonomi. Ia menjadi solusi ketimpangan sosial dan sarana untuk saling membantu. Spirit zakat membentuk pribadi yang tidak kikir, jujur dalam mengelola harta, dan peka terhadap kebutuhan sesama.
4. Puasa: Melatih Kesabaran dan Kendali Diri
Berpuasa di bulan Ramadhan adalah ibadah yang melatih ketahanan mental, pengendalian hawa nafsu, dan empati terhadap orang yang kurang mampu. Ibadah ini menjaga kemurnian hati serta menumbuhkan ketenangan batin. Dalam kehidupan modern yang serba cepat, puasa mengajarkan mindfulness dan kesadaran penuh atas setiap tindakan.
5. Haji: Simbol Persatuan dan Ketundukan Total
Haji merupakan ibadah puncak yang menggambarkan kesetaraan umat manusia. Semua jamaah memakai pakaian yang sama, melakukan ritual yang sama, dan memiliki tujuan yang sama: mendekat kepada Allah. Haji menumbuhkan ketawaduan, rasa syukur, dan komitmen untuk kembali kepada kehidupan yang lebih baik.

Rukun Islam dalam Kehidupan Modern
Menguatkan Identitas Muslim di Era Digital
Di tengah derasnya arus teknologi, hiburan, dan distraksi, rukun Islam menjadi fondasi moral agar seorang muslim tetap berada pada jalur yang benar. Rukun Islam menanamkan nilai:
-
kedisiplinan (shalat),
-
kepedulian sosial (zakat),
-
kesehatan spiritual (puasa),
-
tekad dan ketangguhan (haji),
-
serta komitmen iman (syahadat).
Dengan menghidupkan nilai-nilai ini, seorang muslim mampu menjalani kehidupan modern tanpa kehilangan arah dan prinsip.
Hikmah Hadits ke-3 Arbain Nawawi
Hadits ini mengajarkan bahwa agama tidak boleh dipisahkan dari kehidupan. Nilai rukun Islam menyentuh semua aspek: ibadah, sosial, ekonomi, hingga moral. Ketika kelima pilar dijalankan, seseorang akan memiliki karakter yang kokoh, mental yang stabil, dan akhlak yang baik.
Memahami hadits ke-3 Arbain Nawawi merupakan langkah awal. Namun, yang lebih penting adalah menjadikannya panduan dalam keseharian. Mari menjaga shalat, memperbaiki ibadah, menguatkan iman, dan menebar kebaikan melalui zakat, puasa, serta semangat menunaikan haji bila telah mampu.


