Surat At Takatsur merupakan salah satu surat pendek dalam Al-Qur’an yang sering dibaca dalam shalat, namun memiliki makna yang sangat dalam. Surat ke-102 ini terdiri dari delapan ayat dan turun di Makkah (makkiyah). Tema utamanya adalah peringatan Allah terhadap manusia yang terlena oleh kesenangan dunia dan lupa pada akhirat. Melalui memahami hikmah surat At Takatsur, kita bisa belajar menata hati agar tidak terperangkap dalam kesombongan harta dan jumlah.
Isi dan Makna Surat At Takatsur
Surat At Takatsur diawali dengan firman Allah:
“Alhākumut-takāthur” — Bermegah-megahan telah melalaikan kamu.
Ayat pertama ini menggambarkan bagaimana manusia sering berlomba-lomba dalam memperbanyak harta, kedudukan, bahkan pengikut. Persaingan itu akhirnya membuat mereka lupa pada tujuan hidup sebenarnya, yaitu beribadah dan menyiapkan bekal akhirat.

Ayat-ayat berikutnya menegaskan bahwa manusia baru akan menyadari kesalahan itu ketika sudah memasuki alam kubur. Di sana, semua kebanggaan dunia tidak lagi berarti. Allah menegaskan bahwa setiap manusia akan ditanya tentang nikmat-nikmat yang telah diterimanya.
Intinya, surat At Takatsur mengajarkan agar manusia tidak terbuai oleh kuantitas, melainkan fokus pada kualitas amal dan ketulusan hati.
Baca juga: Hikmah Surat Al Qori’ah dan Pesan yang Terkandung Di Dalamnya
Hikmah Surat At Takatsur
-
Menanamkan Kesadaran Akhirat
Surat ini menegaskan bahwa kehidupan dunia bersifat sementara. Kekayaan dan jabatan tidak akan membantu di hadapan Allah, kecuali amal saleh. -
Melatih Zuhud dan Syukur
Dengan memahami hikmah surat At Takatsur, kita belajar untuk tidak berlebihan dalam mengejar dunia, namun tetap bersyukur atas rezeki yang diberikan. -
Menghindari Persaingan yang Sia-sia
Ayat-ayatnya mengingatkan agar tidak terjebak dalam gengsi sosial, seperti bermegah-megahan atau membandingkan diri dengan orang lain. -
Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Spiritual
Allah berfirman bahwa setiap nikmat akan dipertanyakan. Ini menjadi pengingat bahwa semua yang kita miliki: waktu, ilmu, harta, yang akan dimintai pertanggungjawaban. -
Mengajak Introspeksi Diri
Surat At Takatsur mendorong umat Islam untuk merenung: sejauh mana hidup ini diarahkan untuk kebaikan dan ibadah?
Relevansi Surat At Takatsur di Zaman Modern
Pada era media sosial dan konsumerisme saat ini, pesan surat At Takatsur terasa semakin relevan. Banyak orang terjebak dalam perlombaan citra dan harta: jumlah pengikut, barang bermerek, atau pencapaian material.
Namun, Islam mengingatkan bahwa ukuran sejati bukanlah kekayaan, tetapi ketakwaan dan keikhlasan amal. Dengan memahami pesan ini, kita bisa hidup lebih tenang, fokus pada makna, bukan sekadar angka.
Baca juga: Suasana Pondok Tahfidz Putri: Dzikir dan Tilawah Rutinitas Santri
Hikmah surat At Takatsur mengajarkan kita untuk tidak silau oleh gemerlap dunia. Sebaliknya, kita harus berfokus pada amal, keikhlasan, dan syukur. Dunia hanyalah jalan, bukan tujuan akhir.
Dengan meneladani pesan surat ini, semoga kita termasuk orang yang mampu memaknai nikmat dengan bijak dan menjadikannya sarana menuju ridha Allah.


