Cerita Inspirasi Shalat dari Ali bin Abi Thalib

cerita inspirasi shalat Ali bin Abi Thalib tertusuk panah saat shalat
Ilustrasi sayyidina Ali bin Abi Thalib tertusuk panah saat shalat (foto: ChatGPT, tidak menggambarkan kondisi nyata)

Setiap muslim tentu mendambakan shalat yang khusyuk. Melalui cerita inspirasi shalat dari para sahabat Nabi, kita bisa belajar bagaimana menghadirkan hati sepenuhnya kepada Allah. Salah satu kisah yang masyhur datang dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, menantu Rasulullah sekaligus khalifah keempat dalam sejarah Islam.

Kisah Panah yang Dicabut Saat Shalat

Diriwayatkan dalam banyak kitab tarikh (sejarah), termasuk oleh Imam Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliya’, bahwa suatu ketika Ali terkena panah dalam peperangan. Panah itu tertancap di pahanya hingga sulit untuk dicabut, karena setiap upaya menimbulkan rasa sakit yang hebat. Para sahabat bingung, bagaimana cara mengeluarkannya tanpa membuat Ali kesakitan.

Ali lalu berkata dengan tenang: “Tunggulah sampai aku berdiri dalam shalat.”
Ketika ia mulai mengerjakan shalat, para sahabat melihat wajahnya dipenuhi ketenangan. Saat itu mereka mencabut panah dari tubuhnya, dan ajaibnya Ali tidak bergeming sedikit pun. Setelah selesai shalat, barulah ia sadar bahwa panah telah berhasil dikeluarkan.

Makna dari Kisah Ali bin Abi Thalib

Kisah ini menggambarkan betapa dalamnya kekhusyukan Ali. Shalat membuatnya tenggelam sepenuhnya dalam kehadiran Allah, sehingga rasa sakit fisik seolah lenyap. Para ulama kemudian menjadikan kisah ini sebagai teladan bahwa shalat yang khusyuk bisa membuat hati terlepas dari segala urusan dunia.

Dalam tafsir Ibnu Katsir tentang ayat “Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) mereka yang khusyuk dalam shalatnya” (QS. Al-Mu’minun: 1–2), dijelaskan bahwa khusyuk berarti menghadirkan hati, merendahkan diri, dan memutus pikiran dari kesibukan dunia. Ali telah mencontohkan makna ini dengan sempurna.

Inspirasi untuk Kita Semua

Kisah ini memberi pesan kuat bagi umat Islam. Jika Ali bisa melupakan rasa sakit yang luar biasa karena tenggelam dalam shalat, maka kita pun bisa berlatih melupakan gangguan kecil seperti suara bising, notifikasi ponsel, atau pikiran yang melayang.

Shalat khusyuk bukan hanya kewajiban, tetapi juga terapi hati yang mampu menenangkan jiwa di tengah hiruk-pikuk kehidupan. Melalui cerita inspirasi shalat ini, kita diajak untuk menjadikan shalat bukan sekadar rutinitas, melainkan dialog spiritual yang menguatkan iman dan menghadirkan kedamaian sejati.

almuanawiyah.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *