Tanda Ilmu yang Bermanfaat Bagi Kehidupan Sehari-Hari

Tanda Ilmu yang Bermanfaat Bagi Kehidupan Sehari-Hari

Ilmu yang sejati bukan hanya tumpukan hafalan atau gelar akademik. Dalam pandangan para ulama, tanda ilmu yang bermanfaat adalah ketika ilmu tersebut berdampak nyata pada perilaku dan hati seseorang. Ia menjadi penerang, bukan sekadar pengetahuan yang tak membuahkan amal.

1. Membawa Ketundukan dan Rasa Takut kepada Allah

Ilmu yang bermanfaat membuat pemiliknya semakin rendah hati dan semakin takut kepada Allah. Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang tafsir QS. Fathir ayat 28

“Sesungguhnya yang paling takut pada Allah dengan takut yang sebenarnya adalah para ulama (orang yang berilmu). Karena semakin seseorang mengenal Allah Yang Maha Agung, Maha Mampu, Maha Mengetahui dan Dia disifati dengan sifat dan nama yang sempurna dan baik, lalu ia mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan lebih memiliki sifat takut dan akan terus bertambah sifat takutnya.”
(Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 308).

Jika semakin banyak tahu, tapi semakin jauh dari ketaatan, maka ilmu itu belum membawa manfaat.

Baca juga: Motivasi Penghafal Al-Qur’an: Hafal 18 Juz di Usia 14 Tahun

2. Mendorong Pemiliknya untuk Mengamalkan Ilmu

Ilmu yang baik akan mendorong seseorang untuk mengamalkannya, bukan hanya menyimpannya dalam kepala. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
Ini menunjukkan bahwa salah satu tanda ilmu yang bermanfaat adalah ketika ia memberi manfaat juga bagi orang lain.

3. Membuat Hati Lebih Sabar dan Tidak Suka Pujian

Orang yang ilmunya benar akan semakin sabar, tidak mudah emosi, dan tidak mencari popularitas. Ia memahami bahwa ilmu adalah amanah yang harus disampaikan dengan ikhlas, bukan alat untuk meninggikan diri.

tanda ilmu yang bermanfaat berkah bagi kehidupan sehari hari bukan hanya gelar akademik
Tanda ilmu yang bermanfaat dan berkah bagi kehidupan sehari-hari

4. Menjauhkan Diri dari Perbuatan Sia-Sia

Ilmu yang bermanfaat akan menjaga pemiliknya dari kesia-siaan. Ia tahu mana yang layak dilakukan dan mana yang sebaiknya ditinggalkan. Waktunya terisi dengan hal-hal bermanfaat.

5. Menambah Cinta terhadap Kebaikan dan Kebenaran

Seseorang yang memiliki ilmu bermanfaat akan cenderung mencintai kebenaran, keadilan, dan nasihat. Ia terbuka terhadap perbaikan dan tidak membenci orang yang mengingatkan. Hatinya tidak keras, tapi lembut dan mudah menerima nasihat. Penting bagi penuntut ilmu agar senantiasa melantunkan doa dijauhkan dari syirik, karena ujian paling kecil dari ilmu salah satunya adalah kesombongan.

Tanda ilmu yang bermanfaat bisa dikenali dari efeknya dalam kehidupan: lebih taat kepada Allah, lebih baik akhlaknya, dan lebih besar kontribusinya untuk sekitar. Sehingga kita dianjurkan untuk melantunkan doa berikut, terutama selepas Shalat Subuh, agar Allah anugerahkan ilmu yang bermanfaat dan menjadikannya sebagai cahaya sepanjang hidup.

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Ya Allah … aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang thayyib, dan amal yang diterima.” (HR. Ibnu Majah no. 925. Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani.) (muslim.or.id)

Keutamaan Sedekah di Hari Jumat

Keutamaan Sedekah di Hari Jumat

Hari Jumat adalah hari istimewa dalam Islam. Banyak amalan sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan pada hari penuh berkah ini, salah satunya adalah sedekah di hari Jumat. Sayangnya, sebagian kaum Muslimin belum sepenuhnya memahami keutamaannya, padahal ini adalah amalan ringan yang pahalanya besar. Dalam hadits Nabi Muhammad ﷺ, hari Jumat disebut sebagai sayyidul ayyam (penghulu segala hari). Maka, tidak mengherankan jika amalan yang dilakukan pada hari ini pun dilipatgandakan pahalanya, termasuk dalam hal bersedekah.

Gedung pondok pesantren tahfidz putri Al Muanawiyah Jombang tempat menimba ilmu Al-Qur’an yang bisa dibantu melalui sedekah di hari Jumat
Keutamaan sedekah di Hari Jumat melalui wakaf pendidikan

Mengapa Sedekah di Hari Jumat Lebih Utama?

Keutamaan hari Jumat terbilang istimewa dibanding hari-hari lainnya. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan bahwa amalan pada hari Jumat lebih utama dibanding amalan di hari-hari lain, sebagaimana bulan Ramadhan lebih utama dari bulan lainnya.

Beberapa ulama juga menyebut bahwa sedekah di hari Jumat memiliki nilai spiritual yang lebih besar karena:

  • Hari Jumat adalah hari berkumpulnya kaum Muslimin dalam shalat berjamaah.

  • Doa-doa pada hari Jumat lebih mustajab, termasuk doa orang yang bersedekah.

  • Rasulullah ﷺ sangat menganjurkan memperbanyak amalan kebaikan di hari ini.

“Sedekah di hari Jumat dibandingkan sedekah di hari lain, seperti sedekah di bulan Ramadhan.”
(Lathaiful Ma’arif, Ibn Rajab)

Sedekah yang Bernilai Jariyah: Wakaf untuk Pendidikan

Selain sedekah biasa, salah satu bentuk sedekah yang bisa terus mengalir pahalanya adalah wakaf pendidikan. Wakaf termasuk dalam kategori sedekah jariyah, yakni amalan yang tidak terputus meski seseorang telah meninggal dunia.

Dengan berwakaf untuk pendidikan, Anda tidak hanya membantu operasional lembaga keislaman atau pondok pesantren, tetapi juga ikut membangun masa depan generasi Qur’ani. Setiap huruf Al-Qur’an yang dihafal santri, setiap ilmu yang mereka pelajari, akan menjadi pahala yang terus mengalir bagi para pewakafnya.

Jangan biarkan hari Jumat berlalu tanpa amal. Di antara banyak bentuk kebaikan yang bisa dilakukan, sedekah di hari Jumat adalah ladang amal yang luas dan mudah dikerjakan. Apalagi jika diarahkan untuk sesuatu yang manfaatnya terus berlanjut, seperti wakaf pendidikan.

Yuk, salurkan wakaf pendidikan Anda sekarang di wakaf PPTQ Al Muanawiyah Jombang dan raih keutamaan sedekah yang terus mengalir hingga akhirat.

Adab Membaca Al-Qur’an yang Sering Diabaikan Padahal Penting

Adab Membaca Al-Qur’an yang Sering Diabaikan Padahal Penting

Al-Qur’an bukan sekadar bacaan, tetapi kalam Allah yang penuh petunjuk dan kemuliaan. Namun sayangnya, banyak dari kita yang terbiasa membacanya tanpa memperhatikan adab yang seharusnya dijaga. Padahal, adab membaca Al-Qur’an bukan hanya tentang cara duduk atau memakai pakaian bersih, tetapi juga tentang kesiapan hati, niat, dan penghormatan terhadap firman Allah. Dalam kehidupan sehari-hari, adab-adab ini sering kali diabaikan—entah karena ketidaktahuan, terburu-buru, atau sudah menjadi kebiasaan yang kurang tepat. Artikel ini mengajak kita untuk kembali merenungi pentingnya menjaga adab dalam membaca Al-Qur’an, agar setiap huruf yang kita lantunkan benar-benar menjadi cahaya dan penenang hati.

Gambar beberapa anak membaca mushaf al quran bersama-sama dibimbing seorang ustadz contoh adab membaca Al-Qur’an dengan khusyuk
Adab membaca Al Qur’an yang dianjurkan

Adab Membaca Al Qur’an yang Jarang Diperhatikan

1. Meluruskan niat

Membaca Al-Qur’an seharusnya dimulai dengan meluruskan niat: bukan sekadar mengejar target khatam, apalagi hanya untuk didengar orang lain, tetapi semata-mata sebagai bentuk ibadah, sarana mendekatkan diri kepada Allah, dan upaya untuk mencari petunjuk hidup. Niat yang benar akan menghidupkan bacaan kita, menenangkan jiwa, dan menjadikan setiap huruf yang kita lantunkan bernilai pahala di sisi-Nya.

2. Membersihkan Diri Sebelum Membaca

Salah satu cara menghormati Al-Qur’an saat dibaca yang utama adalah menjaga kebersihan. Sebelum menyentuh mushaf, dianjurkan untuk berwudu. Ini menumbuhkan kesadaran bahwa kita sedang berinteraksi dengan kitab suci yang agung.

Baca juga: Tips Menghafal Al-Qur’an dengan Cepat dan Mudah

3. Menghadap Kiblat dan Duduk dengan Sopan

Menghadap kiblat dan duduk dengan sikap sopan menambah kekhusyukan. Meski tidak wajib, ini menjadi bagian dari adab yang dianjurkan oleh para ulama.

4. Membaca dengan Tartil dan Penuh Penghayatan

Allah berfirman: “Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan (tartil)” (QS. Al-Muzzammil: 4). Membaca dengan tartil adalah inti dari tata cara membaca Al-Qur’an karena mencerminkan ketenangan dan penghayatan terhadap makna ayat-ayat Allah. Selain itu, berusaha menghayati makna setiap ayat, meski berpura-pura. Dianjurkan dengan menangis pada ayat-ayat yang berisi azab dan murka, serta berbahagia pada ayat-ayat yang berisi rahmah dan berita gembira.

ويستحب البكاء والتباكي لمن لا يقدر على البكاء

Artinya, “Disunnahkan untuk menangis dan pura-pura menangis (dipaksa menangis) jika tidak mampu menangis (dengan sendirinya),” (Lihat Muhyiddin Abu Zakariya An-Nawawi, Al-Adzkar An-Nawawi, [Beirut, Darul Kutub Al-Islamiyah: 2004], juz I, halaman 165) (islam.nu.or.id)

5. Memilih Tempat dan Waktu yang Layak

Hindari membaca Al-Qur’an di tempat ramai atau kotor. Pilih suasana yang tenang, agar jiwa lebih fokus. Ini termasuk dalam etika sopan santun dalam membaca Al-Qur’an yang sering dilupakan.

6. Menjaga Sikap dan Tidak Bermain-main

Saat membaca, jaga sikap tubuh dan hati. Jangan disambi bercanda, makan, atau bermain gadget. Ingatkan anak bahwa akhlak membaca Al-Qur’an yang baik adalah bentuk penghormatan kepada kalamullah.

Mempelajari dan membiasakan adab membaca Al-Qur’an bukanlah sekadar formalitas, tapi jalan untuk membuka hati agar lebih peka terhadap petunjuk-Nya. Saat orangtua mengajarkan adab ini kepada anak-anak, mereka sedang mewariskan nilai kehidupan yang tak lekang oleh waktu.

“Orangtua yang kuat adalah mereka yang tak hanya mengajari anaknya membaca Al-Qur’an, tapi juga menanamkan adab dalam mencintainya.”

Dengan memahami adab membaca Al-Qur’an, semoga hati kita dan keluarga senantiasa terhubung dengan Al-Qur’an, bukan hanya sebagai bacaan, tapi sebagai cahaya hidup sehari-hari.

Bukan Obat, Ini Terapi Mental Health Paling Ampuh Menurut Riset

Bukan Obat, Ini Terapi Mental Health Paling Ampuh Menurut Riset

Di zaman sekarang, banyak remaja merasa cemas, tertekan, dan cepat emosi. Penyebabnya beragam: media sosial, beban sekolah, konflik keluarga, hingga rasa tidak percaya diri. Sayangnya, masalah ini sering tidak terlihat, bahkan tidak disadari oleh orang tua. Padahal menurut WHO, secara global 1 dari 7 remaja usia 10–19 tahun mengalami gangguan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan perilaku yang bisa berdampak jangka panjang (World Health Organization, 2021). Jika tidak ditangani, ini bisa memengaruhi prestasi, pergaulan, dan masa depan anak. Maka penting bagi orang tua untuk mencari terapi mental health yang paling ampuh untuk menenangkan anak remaja—dan Al‑Qur’an adalah salah satu cara terbaik.

 

Baca juga: Peran Orangtua dalam Membersamai Anak di Pesantren

 

Al‑Qur’an, Obat Terapi Mental Health yang Ampuh

Penelitian ilmiah menyebutkan bahwa membaca, mendengar, dan menghafal Al‑Qur’an terbukti menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan, stres, dan depresi. Sebuah ulasan dari berbagai penelitian menyatakan bahwa Al‑Qur’an memberikan efek positif untuk kesehatan mental dan bisa digunakan sebagai terapi non-obat (Rozali et al., 2022; Health Science Reports, 2022). Studi meta-analisis tahun 2023 juga menunjukkan bahwa orang yang mendengarkan Al‑Qur’an mengalami penurunan rasa cemas dan stres yang signifikan dibandingkan yang tidak (Almardini et al., 2023). Hasil uji klinis di Universa Medicina pada 2024 memperkuat temuan ini. Orang dewasa sehat yang rutin mendengarkan bacaan Al‑Qur’an selama beberapa hari mengalami penurunan hormon stres dan kualitas tidur yang membaik (Putra et al., 2024).

Seorang remaja muslimah berhijab tampak bersedih, menggambarkan kondisi mental health yang dapat ditenangkan dengan terapi Al-Qur’an sebagai solusi terbaik menurut riset.
Terapi mental health dari Al-Qur’an

 

Penelitian lain dari Malaysia menyebutkan bahwa penghafal Al‑Qur’an menunjukkan keseimbangan emosi yang lebih baik, kemampuan konsentrasi lebih tinggi, dan kualitas hidup lebih sehat secara keseluruhan (Ishak et al., 2022). Ini artinya, mendampingi anak menghafal Al‑Qur’an bukan hanya membuatnya jadi anak shalih/shalihah, tapi juga meningkatkan kualitas mental health anak tetap kuat di masa remaja.

Membiasakan anak remaja dekat dengan Al‑Qur’an—terutama melalui hafalan—adalah pilihan terbaik untuk menjaga ketenangan hati, kestabilan emosi, dan kekuatan mental mereka. Menghafal atau mendengarkan Al-Qur’an bukan sekadar kegiatan keagamaan, tetapi juga terapi spiritual yang terbukti secara ilmiah dapat menurunkan kecemasan. Aktivitas ini membantu menenangkan pikiran, meredakan ketegangan emosional, dan memperkuat mental—terutama pada remaja yang rentan terhadap tekanan zaman modern.

Jika Anda ingin anak tumbuh jadi pribadi yang cerdas, kuat mental, dan dekat dengan Al-Qur’an, pertimbangkan untuk membimbing mereka di lingkungan seperti pondok pesantren tahfidz putri terbaik di Jombang. Di sana, selain hafalan, anak juga dibina akhlaknya. Anda juga dapat mendukung program ini melalui wakaf pondok tahfidz, agar lebih banyak anak merasakan manfaat spiritual dan mental.

Daftar Referensi Ilmiah

  1. Rozali, C. W. M. et al. (2022). The Impact of Listening to, Reciting, or Memorizing the Quran on Physical and Mental Health of Muslims: Evidence from Systematic Review. PubMed

  2. Health Science Reports. (2022). The effect of the holy Quran recitation and listening on anxiety, stress, and depression: A scoping review. PubMed

  3. Almardini, A. et al. (2023). The Effect of Holy Qur’an Recitation on Anxiety: A Systematic Review. PubMed

  4. Putra, M. A. et al. (2024). The Effect of Listening to Holy Quran Recitation on Stress among Healthy Adults. Universa Medicina. Link

  5. Ishak, I. et al. (2022). The Impact of Quran Memorization on Psychological and Health Well‑Being. RIGEO. Link
Amal Sunnah di Penghujung Muharam yang Tak Boleh Terlewat

Amal Sunnah di Penghujung Muharam yang Tak Boleh Terlewat

Bulan Muharam adalah salah satu bulan haram yang dimuliakan dalam Islam. Keutamaannya tidak hanya pada awalnya, tetapi juga hingga penghujungnya. Maka, menyambut 5 hari terakhir bulan Muharram dengan amal-amal sunnah adalah bentuk kesungguhan seorang muslim dalam mengejar keberkahan waktu.

Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Rasulullah ﷺ menyebutnya sebagai “Syahrullah al-Muharram”—bulan Allah yang dimuliakan. Dalam bulan ini, pahala amal kebaikan dilipatgandakan, sementara dosa pun semakin berat timbangannya. Oleh karena itu, amal-amal sunnah seperti puasa, sedekah, dan memperbanyak ibadah sangat dianjurkan.

amal sunnah terbaik bulan muharam muharram
Amal sunnah terbaik di bulan Muharam

Amal Sunnah di Bulan Muharam yang Bisa Diperbanyak

Berikut beberapa amalan sunnah yang bisa dimaksimalkan di akhir bulan Muharram:

1. Puasa Sunnah

Meski puasa Asyura (10 Muharram) telah berlalu, puasa sunnah tetap dianjurkan di hari-hari lain. Nabi ﷺ menganjurkan puasa di bulan Muharam karena memiliki keutamaan yang besar. Puasa Senin dan Kamis, atau puasa ayyamul bidh (13, 14, 15 Hijriyah), jika bertepatan di akhir Muharram, sangat layak dihidupkan.

2. Perbanyak Dzikir dan Istighfar

Salah satu cara menutup bulan dengan kebaikan adalah memperbanyak istighfar. Muhasabah diri dan memperbanyak dzikir bisa menjadi amalan ringan namun bermakna besar. Sebutlah nama Allah sebanyak-banyaknya agar hati semakin dekat kepada-Nya. Jangan lupa untuk senantiasa melantunkan doa agar keturunan kita menjadi anak yang shalih shalihah.

3. Sedekah dan Membantu Sesama

Memanfaatkan waktu-waktu mulia dengan berbagi adalah pilihan cerdas. Sedekah tidak hanya berupa uang, tetapi juga makanan, tenaga, atau perhatian kepada mereka yang membutuhkan. Amalan ini menjadi sebab dilapangkannya rezeki dan diampuni dosa.

Baca juga: Sedekah Abu Bakar dan Umar di Perang Tabuk

 

4. Menjaga Shalat Berjamaah dan Qiyamul Lail

Muharam adalah kesempatan menyemarakkan kembali semangat ibadah. Perbanyak shalat sunnah, termasuk qiyamul lail (shalat malam), sebagai bentuk kedekatan kepada Allah. Apalagi di akhir bulan, amal-amal kita akan diangkat dan dicatat.

5. Niatkan Hijrah dan Perubahan Diri

Karena Muharram adalah pembuka tahun hijriah, mari menjadikan momen akhir ini untuk memperbaharui niat, memperkuat azzam, dan meninggalkan kebiasaan buruk. Hijrah bukan soal tempat, tetapi tentang memperbaiki diri.

Penutup Muharam dengan Amal Sunnah Terbaik

Banyak orang semangat di awal, tapi lupa menutup dengan baik. Padahal, penutupan yang baik adalah kunci diterimanya amal. Dalam 5 hari terakhir bulan Muharram ini, kita bisa memaksimalkan amal sunnah sebagai bentuk kesungguhan mempersembahkan yang terbaik kepada Allah ﷻ.

“Sesungguhnya amalan itu tergantung pada penutupnya.”
(HR. Bukhari)

Salah satu bentuk amal jariyah yang tak terputus meski kita telah tiada adalah wakaf untuk pendidikan. Wakaf ini menjadi ladang pahala abadi karena setiap ilmu yang dipelajari, setiap hafalan Al-Qur’an yang dilantunkan, dan setiap santri yang tumbuh menjadi da’i akan menjadi aliran keberkahan bagi sang pewakaf.

Yuk, maksimalkan hari-hari terakhir Muharram dengan bersedekah dan berwakaf untuk pendidikan santri. Jadilah bagian dari perubahan masa depan melalui amal terbaik hari ini.

Peran Orangtua dalam Membersamai Anak di Pesantren

Peran Orangtua dalam Membersamai Anak di Pesantren

Menyekolahkan anak di pesantren bukan akhir dari peran orangtua dalam mendidik, melainkan babak baru untuk terus membersamai mereka—meski dari kejauhan. Di balik santri yang kuat hafalannya, sabar adabnya, dan tenang jiwanya, ada orangtua yang tak lelah mendoakan, mendukung, dan memenuhi kewajiban mereka dengan penuh tanggung jawab.

Sebagian orangtua mungkin merasa kehilangan saat pertama kali anak masuk pondok. Tidak bisa lagi mengawasi secara langsung, apalagi saat anak sedang sakit, rindu rumah, atau menghadapi ujian. Namun, yakinlah bahwa dukungan orangtua tidak harus selalu berupa kehadiran fisik. Justru dari kejauhan, ada banyak cara untuk terus membersamai mereka.

Suasana podcast Al Muanawiyah yang membahas peran orangtua dalam membersamai anak di pesantren, menekankan pentingnya dukungan keluarga dalam pendidikan santri.
Podcast PPTQ Al Muanawiyah Jombang tentang peran orangtua dalam membersamai anak di pesantren

Peran Orangtua Bagi Anak di Pesantren

1. Doa yang Mengiringi Setiap Langkah

Doa orangtua adalah pelindung yang tak kasat mata. Rasulullah ﷺ menyebut doa orangtua sebagai salah satu doa yang mustajab. Maka, jangan pernah merasa kecil saat hanya bisa mendoakan. Setiap hafalan yang lancar, setiap ujian yang terlewati, bisa jadi buah dari doa-doa itu.

2. Menjalankan Kewajiban dengan Ikhlas dan Tepat Waktu

Salah satu bentuk dukungan yang jarang disorot adalah memenuhi kewajiban administratif seperti pembayaran syahriyah atau infak bulanan. Ini bukan sekadar tanggung jawab keuangan, tapi bukti keseriusan orangtua dalam ikut berjuang bersama anak. Pesantren yang dikelola dengan baik membutuhkan partisipasi aktif dari wali santri—baik secara spiritual maupun material.

Baca juga: Doa Sebelum Belajar Agar Mendapat Ilmu Bermanfaat

3. Menjaga Komunikasi dan Semangat Anak

Sesekali, kirimkan pesan yang menguatkan hati. Jangan hanya menanyakan nilai atau capaian hafalan, tapi tanyakan juga kabar hati dan keseharian anak. Kalimat sederhana seperti “Abi dan Umi bangga padamu” bisa menjadi penyemangat luar biasa bagi anak di pesantren.

4. Ikut Belajar dan Memahami Dunia Pesantren

Orangtua perlu membuka diri untuk memahami nilai-nilai dan ritme kehidupan pesantren. Dengan begitu, nasihat dan arahan dari rumah akan sejalan dengan yang diajarkan di pondok. Saat anak merasa ada sinergi antara rumah dan pesantren, mereka akan lebih mudah menjalaninya.

Anak yang berjuang di pondok butuh dukungan yang konsisten. Tidak harus selalu berupa materi, tapi cukup dengan kehadiran batin, doa  yang tak putus, dan tanggung jawab yang ditunaikan dengan ikhlas. Karena sejatinya, orangtua adalah tim utama dalam proses pendidikan, meskipun panggung utamanya kini ada di pesantren.

Untuk melihat lebih dalam bagaimana orangtua bisa terus membersamai perjuangan anak-anak mereka di pondok, simak video selengkapnya di kanal resmi kami YouTube Al Muanawiyah

Hari Terakhir MATSABA, Santri Baru Unjuk Karya di Pentas Seni

Hari Terakhir MATSABA, Santri Baru Unjuk Karya di Pentas Seni

Rabu, 17 Juli 2025 – Hari ketiga sekaligus hari terakhir Masa Ta’aruf Santri Baru (MATSABA) Pondok Pesantren Tahfidz Putri Al-Muanawiyah Jombang ditutup dengan semarak acara pentas seni, menampilkan potensi dan kreativitas para santri.

Sejak pagi, para santri disibukkan dengan outbond dan latihan pentas seni. Mereka tampak antusias dan kompak menyiapkan berbagai penampilan seperti tarian tradisional, Arabic songfashion show, dan drama dalam rangkaian “Al Muanawiyah Got Talent”. Latihan ini bukan sekadar hiburan, tetapi bagian dari pembentukan karakter percaya diri dan semangat kebersamaan.

Outbond kegiatan luar kelas masa orientasi ta'aruf santri baru pondok pedsantren tahfidz quran la muanawiyah jombang
Keseruan outbond santri baru Al Muanawiyah Jombang

Pada siang hari, santri mengikuti materi adab dan tata krama di pesantren, yang menjadi salah satu bekal penting dalam kehidupan mondok. Materi ini mengajarkan bagaimana adab kepada guru, adab berteman, dan adab terhadap lingkungan. Poin pentingnya adalah bahwa adab adalah kunci utama dalam menuntut ilmu yang bermanfaat dan berkah.

Baca juga: Santri Menjalani Tes Baca Kitab di Hari Kedua MATSABA

Malam harinya, seluruh santri berkumpul untuk menyaksikan puncak acara: Pentas Seni dan Penutupan Masa Ta’aruf Santri Baru. Tawa, haru, dan semangat berpadu saat santri menampilkan karya terbaik mereka di panggung sederhana, namun penuh makna. Para ustadzah turut memberi apresiasi dan semangat, menjadikan acara ini sebagai kenangan indah yang membekas bagi para santri baru.

Tampilan Pentas Seni Santri dalam MATSABA 2025

Tampilan Arabic Song

Menyanyi arabic song masa orientasi ta'aruf santri baru pondok pesantren tahfidz quran al muanawiyah jombang
Persembahan Arabic Song santri baru Al Muanawiyah Jombang

Penampilan Arabic Song dan Fashion Show

Arabic song masa orientasi ta'aruf santri baru pondok pesantren tahfidz quran al muanawiyah jombang
Asyiknya tarian Arabic Song dan fashion show santri baru Al Muanawiyah Jombang

Tarian Tradisional

Tarian tradisional masa orientasi ta'aruf santri baru pondok pesantren tahfidz quran al muanawiyah jombang
Tarian tradisional yang kreatif dari santri baru Al Muanawiyah Jombang

Persembahan Puisi

Puisi masa orientasi ta'aruf santri baru pondok pesantren tahfidz quran al muanawiyah jombang
Puisi persembahan yang menyentuh dari santri baru Al Muanawiyah Jombang

Drama

Drama masa orientasi ta'aruf santri baru pondok pesantren tahfidz quran al muanawiyah jombang
Santri baru Al Muanawiyah Jombang dengan percaya diri menampilkan drama

Kegiatan pentas seni bukan hanya bentuk ekspresi, tapi juga cara pondok membina santri agar mampu menyampaikan nilai-nilai kebaikan lewat media yang kreatif dan mendidik. Dengan berakhirnya rangkaian orientasi ini, para santri baru siap menjalani hari-hari pembelajaran dengan semangat tinggi dan bekal adab yang kuat. Semoga menjadi awal yang baik untuk menjadi penghafal Al-Qur’an yang shalihah dan berakhlak mulia.

Semarak Hari Pendidikan Nasional 2025 di Al Muanawiyah

Semarak Hari Pendidikan Nasional 2025 di Al Muanawiyah

Al MuanawiyahHari Pendidikan Nasional 2025 menjadi momentum yang sangat berarti bagi seluruh civitas akademika SMP-SMA Qur’an Al-Muanawiyah Jombang. Sebagai lembaga pendidikan yang berkomitmen pada pembinaan akhlak dan kecerdasan intelektual, peringatan Hardiknas tidak hanya dimaknai sebagai seremoni tahunan. Tetapi juga sebagai ajang refleksi terhadap kontribusi lembaga dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Baca juga: 5 Pahlawan Santri dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Peringatan Hari Pendidikan Nasional sendiri ditetapkan setiap tanggal 2 Mei. Bertepatan dengan hari lahir Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional Indonesia. Sosok Ki Hajar dikenal dengan semboyannya yang legendaris: “Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”. Artinya “di depan memberi teladan, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan.” Nilai-nilai inilah yang terus menginspirasi dunia pendidikan Indonesia hingga kini.

Rangkaian Kegiatan Hari Pendidikan Nasional 2025

Dengan semangat tersebut, SMP-SMA Qur’an Al-Muanawiyah Jombang mengusung tema “Pendidikan Qur’ani untuk Generasi Mandiri dan Berakhlak.” Seluruh guru dan santri diajak untuk memperkuat nilai-nilai keislaman dan kebangsaan dalam proses belajar mengajar.

gambar foto bersama siswa SMP dan SMA Qur'an Al Muanawiyah Jombang
Potret keceriaan siswa dan guru dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025

Rangkaian kegiatan Hardiknas tahun ini meliputi upacara bendera, lomba pidato bertema pendidikan, serta pameran karya santri yang menampilkan hafalan Al-Qur’an, tulisan inspiratif, dan hasil kreativitas lainnya. Melalui kegiatan tersebut, para santri tidak hanya mengasah kemampuan intelektual. Tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri, disiplin, dan semangat berkontribusi bagi masyarakat. Suasana kebersamaan dan semangat belajar pun terasa di setiap acara, mencerminkan visi sekolah sebagai pusat pendidikan yang seimbang antara ilmu dan akhlak.

Baca juga: Sejarah Dewi Sartika, Perintis Pendidikan Perempuan

Melalui momentum Hari Pendidikan Nasional 2025, SMP-SMA Qur’an Al-Muanawiyah Jombang menegaskan kembali komitmennya untuk mencetak generasi Qur’ani yang unggul, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan zaman. Bagi Al-Muanawiyah, pendidikan bukan sekadar transfer ilmu. Lebih dari itu, proses membentuk insan yang berilmu, beradab, dan bermanfaat bagi umat. Semoga semangat Hardiknas ini terus menginspirasi santri untuk menjadi pemimpin masa depan yang membawa cahaya kebaikan bagi bangsa dan agama.

Mari semarakkan peringatan hari nasional ini dengan meneladani semangat para pejuang pendidikan di Indonesia.

Membangun Soft Skill Para Santri Al-Muanawiyah Pesantren Tahfidz Putri Jombang

Membangun soft skill para santri merupakan aspek penting dalam pendidikan pesantren yang bertujuan membentuk pribadi yang tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki kemampuan interpersonal yang kuat. Soft skill seperti komunikasi efektif, kerja sama tim, kepemimpinan, dan manajemen waktu perlu ditanamkan sejak dini agar santri mampu beradaptasi dengan berbagai situasi di masyarakat. Melalui kegiatan ekstrakurikuler, diskusi kelompok, pelatihan kepemimpinan, dan praktik organisasi di lingkungan pesantren, para santri dilatih untuk mengasah kemampuan ini secara langsung dalam kehidupan sehari-hari.

Penguatan soft skill juga akan mendukung keberhasilan santri di masa depan, baik dalam dunia kerja, pendidikan lanjutan, maupun peran sosial kemasyarakatan. Santri yang memiliki kepercayaan diri, etika kerja yang baik, serta kemampuan berpikir kritis akan lebih siap menghadapi tantangan zaman. Oleh karena itu, integrasi antara pembinaan karakter dan pengembangan soft skill harus menjadi bagian dari kurikulum pesantren secara berkelanjutan, agar santri tidak hanya menjadi pribadi yang saleh, tetapi juga kompeten dan berdaya saing tinggi.

Dalam seminar workshop ini di isi oleh pemateri yang tidak asing lagi dalam dunia pendidikan terlebih pesantren yaitu Ustadzah Uswatul Hayati, M. Pd I, beliau memberikan banyak pengealaman terkait pengembangan soft skill yang diberikan kepada santri.

Pesantren Tahfidzul Quran Al-Muanawiyah, pesantren yang berfokus dalam pendidikan dan pembinaan menjadi penghafal Al-Qur’an ini juga ingin terus mendidik para santrinya menjadi penghafal Qur’an yang mutqin dan juga bagus dalam pengembangan soft skill setiap pribadi santri nya.

Menurut A.Mu’ammar Sholahuddin, S. Pd, M. Pd beliau menambahkan bahwa pondok adalah tempat terbaik dalam pengembangan soft skill, kita bisa menjadi kuat dalam tatanan organisasi ini juga karena pendidikan dipesantren dulu saat mondok, karakter kuat karena memang dilatih dalam tatatanan organisasi, begitu juga di Al-Muanawiyah, santri harus kuat organisasinya sebagai penguatan karakter skill santri tersebut.