Al-Muanawiyah – Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ. Namun, perlu kita ketahui bahwa penyebarannya di masa awal Islam tidak bergantung pada mushaf, melainkan pada hafalan para sahabat. Mereka adalah generasi terbaik yang berhasil menjaga keaslian wahyu. Oleh sebab itu, mempelajari cara sahabat Nabi menghafal Al-Qur’an menjadi inspirasi penting bagi siapa pun yang ingin mengikuti jejak mereka.
1. Belajar Langsung dari Nabi ﷺ
Salah satu keistimewaan para sahabat adalah mereka menerima bacaan Al-Qur’an langsung dari Rasulullah ﷺ. Setiap kali wahyu turun, Nabi akan membacakan ayat-ayat tersebut dalam majelis, shalat, atau pertemuan pribadi. Para sahabat akan mendengarkannya dengan khusyuk, lalu mengulang-ulangnya hingga hafal. Selain itu, mereka juga mencatatnya di berbagai media seperti pelepah kurma, tulang, dan kulit binatang.
Baca juga: Tips Menghafal Al-Qur’an dengan Cepat dan Mudah
2. Menghafal Sedikit Demi Sedikit dan Diamalkan
Menariknya, para sahabat tidak terburu-buru untuk menghafal banyak ayat sekaligus. Mereka akan mempelajari sepuluh ayat, kemudian berhenti untuk memahami dan mengamalkannya terlebih dahulu. Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Kami belajar sepuluh ayat dari Rasulullah ﷺ, tidak melewatinya sebelum kami mempelajari kandungan dan mengamalkannya.”
(Muqaddimah Tafsir Ibn Katsir)
3. Muraja’ah Bersama Teman
Selain itu, cara sahabat Nabi menghafal Al-Qur’an juga dilakukan melalui kebersamaan. Mereka saling menyimak hafalan satu sama lain, baik di rumah maupun di masjid. Bahkan, rumah Arqam bin Abi Arqam menjadi tempat belajar Qur’an secara rahasia sebelum Islam tersebar luas. Pengulangan ini sangat bermanfaat untuk menguatkan hafalan.
4. Tilawah dalam Shalat
Tidak berhenti di situ, mereka juga memperkuat hafalan dengan membacanya dalam shalat sunnah, terutama shalat malam. Hal ini membuat hafalan mereka lebih kokoh dan meresap ke dalam hati. Ini adalah teladan luar biasa yang bisa ditiru oleh para penghafal Al-Qur’an masa kini.
Dari kisah para sahabat, kita belajar bahwa menghafal Al-Qur’an bukan semata tentang kecepatan, tetapi tentang penghayatan dan pengamalan. Cara sahabat Nabi menghafal Al-Qur’an mengajarkan kita bahwa ketekunan, pengulangan, kebersamaan, dan niat tulus karena Allah adalah kunci keberhasilannya. Yuk, teladani semangat mereka dalam mencintai Al-Qur’an!