Peran Pondok NU dalam Pendidikan Islam di Nusantara

Peran Pondok NU dalam Pendidikan Islam di Nusantara

Pondok pesantren telah menjadi bagian penting dalam sejarah pendidikan Islam di Indonesia. Di antara berbagai pesantren yang tumbuh dan berkembang, pondok NU memiliki peran besar dalam menjaga tradisi keilmuan Islam yang moderat dan berakar kuat pada ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah. Sejak berdirinya Nahdlatul Ulama pada tahun 1926, pesantren menjadi pusat pendidikan, dakwah, dan pengkaderan ulama yang berakhlak dan berwawasan kebangsaan.

Sejarah Singkat Pondok NU Pertama Kali

Cikal bakal pondok NU dapat ditelusuri jauh sebelum berdirinya organisasi Nahdlatul Ulama. Sejak abad ke-18, telah muncul berbagai pesantren tradisional di Jawa Timur yang kelak menjadi basis NU. Salah satu yang tertua adalah Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, yang berdiri sekitar tahun 1745. Pesantren ini menjadi pusat kajian keilmuan Islam dengan sistem pengajaran klasik berbasis kitab kuning.

Kemudian, pada awal abad ke-20, lahirlah Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang yang didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari pada tahun 1899. Dari sinilah embrio pesantren NU mulai terbentuk dengan kuat. Tebuireng tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan semangat perjuangan. Setelah NU berdiri, banyak pondok lain yang bergabung dan menjadi bagian dari jaringan pendidikan Islam di bawah naungan Nahdlatul Ulama.

pondok pesantren Tebuireng
Pondok pesantren Tebuireng yang menjadi cikal bakal pendidikan Nahdlatul Ulama (sumber: detikJatim)

Kontribusi Pondok NU dalam Dunia Pendidikan

Dalam perkembangannya, pesantren Nahdlatul Ulama berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pesantren menjadi lembaga pendidikan yang mampu memadukan keilmuan agama dan pengetahuan umum. Santri tidak hanya dibekali dengan ilmu syariah, tafsir, dan hadits, tetapi juga diberi wawasan teknologi, bahasa, dan keterampilan hidup yang relevan dengan zaman.

Nilai-nilai seperti keikhlasan, tawadhu’, dan kemandirian menjadi ciri khas pendidikan di pesantren NU. Dengan karakter tersebut, banyak alumni pesantren yang kemudian menjadi tokoh masyarakat, pendidik, dan pemimpin yang berpengaruh di berbagai bidang.

Kini, pondok pesantren NU terus berinovasi menghadapi tantangan era digital. Banyak pesantren yang telah mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, membentuk santri melek IT, bahkan membuka ekstrakurikuler di bidang sains dan kewirausahaan. Namun demikian, nilai-nilai klasik seperti adab terhadap guru, cinta ilmu, dan kepedulian terhadap sesama tetap menjadi dasar utama pendidikan pesantren.

Dengan cara ini, pondok NU tetap menjadi benteng moral dan intelektual di tengah derasnya arus modernisasi.

Al Muanawiyah Mewarisi Semangat Ilmu dan Akhlak

Salah satu pesantren yang mewarisi semangat pendidikan pondok NU adalah Pondok Tahfidzul Qur’an Al Muanawiyah di Jombang. Pondok ini memadukan pembelajaran Al-Qur’an dengan pendidikan karakter dan disiplin khas pesantren NU. Melalui program tahfidz, pendidikan formal, dan kegiatan spiritual, Al Muanawiyah berupaya membentuk generasi Qur’ani yang berilmu dan berakhlak.

Bagi orang tua yang menginginkan anaknya tumbuh dalam lingkungan Islami yang seimbang antara ilmu, amal, dan adab, Pondok Tahfidz Al Muanawiyah menjadi pilihan tepat untuk masa depan yang berkah dan penuh nilai.

JQH UNIA Prenduan Studi Banding ke PPTQ Al Muanawiyah

JQH UNIA Prenduan Studi Banding ke PPTQ Al Muanawiyah

Al MuanawiyahPondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Al Muanawiyah kembali menjadi tempat berbagi inspirasi bagi para penghafal Al-Qur’an. Kali ini, kunjungan studi banding datang dari Jam’iyyatul Qurro’ wal Huffadz Universitas Al Amien Prenduan (JQH UNIA) , yang mengangkat tema “Mengintegrasikan Tirakat dan Ajaran Al-Qur’an dalam Kehidupan Sehari-hari.”

Kegiatan yang berlangsung pada Ahad, 5 November 2025 ini dihadiri oleh 25 mahasantri dan 3 pembina, dengan pendamping utama Ustadz Muhammad Nurul Yaqin, M.Pd.I. Kunjungan tersebut berawal dari inspirasi seorang alumni PPTQ Al Muanawiyah, A’yun, yang kini tengah menempuh studi di Universitas Al Amien melalui program beasiswa tahfidz. Hubungan ini menjadi jembatan ukhuwah dan motivasi tersendiri bagi kedua lembaga.

gambar mahasantri putri menyimak penjelasan pembicara dalam studi banding
Foto kegiatan studi banding JQH UNIA Prenduan di PPTQ Al Muanawiyah Jombang

Berbagi Inspirasi untuk Mahasantri JQH UNIA

Suasana hangat terasa sejak awal acara. Sesi pertama diisi oleh Ananda Julia Rahmah, salah satu santri PPTQ Al Muanawiyah, yang menyampaikan materi tentang pentingnya tirakat dan konsistensi dalam menjaga hafalan Al-Qur’an. Ananda menuturkan bahwa setiap hafidz harus menyiapkan diri bukan hanya secara intelektual, tetapi juga spiritual, agar hafalannya senantiasa terjaga.

Kemudian, Ustadz A. Muammar, pengasuh PPTQ Al Muanawiyah, memberikan penguatan motivasi tentang kekuatan pikiran dalam proses menghafal.

“Pikiran adalah kekuatan. Afirmasi positif yang sejalan dengan keimanan akan menumbuhkan dorongan kuat untuk berusaha. Tanpa pikiran yang jernih, hafalan sulit bertahan,” ungkapnya memberikan motivasi.

Selanjutnya, Ustadzah Ita Harits turut menyampaikan pandangan inspiratif seputar pentingnya kebersamaan dalam menghafal Al-Qur’an. Ia menegaskan bahwa seorang santri baru benar-benar teruji kekuatannya ketika mampu khatam 30 juz dan tetap istiqamah menjaga hafalannya di tengah kesibukan.

Baca juga: Forum Kerjasama PPTQ Al Muanawiyah dengan UIN Sunan Ampel

Menguatkan Semangat Tahfidz dan Silaturahmi

Melalui studi banding Al Amien Prenduan ini, para peserta dari JQH UNIA berkesempatan untuk berdialog langsung dengan pengasuh Al Muanawiyah. Sesi tanya jawab berlangsung hangat, membahas metode tahfidz, menjaga hafalan, hingga cara menumbuhkan ruh Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

Para pembina JQH UNIA menyampaikan rasa syukur atas kesempatan belajar bersama ini. “Kami menemukan semangat baru di sini. Cara para santri Al Muanawiyah menyeimbangkan hafalan dan tirakat sangat menginspirasi,” ujar salah satu pembina dalam kesan penutup.

Pertemuan ini menjadi bukti bahwa semangat mencintai Al-Qur’an tak berhenti di dinding pesantren mana pun. Melalui kegiatan seperti ini, kedua lembaga berharap tercipta sinergi dalam melahirkan generasi Qurani yang berilmu, berakhlak, dan berjiwa dakwah.

Tips Memilih Pondok Tahfidz Terbaik untuk Anak

Tips Memilih Pondok Tahfidz Terbaik untuk Anak

Memasukkan anak ke pondok tahfidz bukan keputusan yang ringan. Orang tua tentu berharap anaknya tumbuh menjadi penghafal Al-Qur’an yang tidak hanya kuat hafalannya, tetapi juga berakhlak mulia. Namun, di tengah banyaknya pilihan pondok yang ada saat ini, bagaimana cara menentukan mana yang terbaik? Berikut beberapa tips memilih pondok tahfidz yang bisa menjadi panduan Anda.

1. Perhatikan Kurikulum Tahfidz dan Pendampingan Akhlak

Pondok tahfidz yang baik tidak hanya menekankan target hafalan, tetapi juga pembinaan adab dan akhlak santri. Sebab, tujuan utama menghafal Al-Qur’an bukan hanya hafal di lisan, melainkan tertanam dalam perilaku sehari-hari. Carilah pondok yang memiliki kurikulum seimbang antara hafalan, pemahaman kitab dan Al-Qur’an, serta pembiasaan ibadah seperti shalat berjamaah dan qiyamul lail.

2. Ketahui Latar Belakang Pengasuh dan Ustadz

Penting untuk mengetahui siapa yang membimbing anak Anda. Pengasuh dan para ustadz yang memiliki sanad hafalan yang jelas, serta pengalaman membina santri, akan sangat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran. Dalam hal ini, pondok tahfidz yang memiliki struktur pengajar yang kuat dan berpengalaman biasanya lebih konsisten dalam menjaga mutu hafalan santri.

3. Fasilitas Pendukung dan Lingkungan yang Nyaman

Meskipun fokus utama adalah tahfidz, lingkungan juga memegang peran penting. Pilihlah pondok dengan suasana yang tenang, bersih, serta memiliki fasilitas seperti asrama yang tertata, ruang kelas yang kondusif, dan akses ke perpustakaan atau laboratorium komputer. Fasilitas yang baik membantu santri belajar dengan nyaman dan semangat.

Baca juga: Program IT Pesantren Al Muanawiyah Didik Santri Terampil Digital

4. Program Kegiatan yang Menumbuhkan Kemandirian

Beberapa pondok tahfidz kini mengembangkan kegiatan tambahan seperti keterampilan teknologi, kewirausahaan, atau pelatihan public speaking. Program semacam ini membentuk santri yang tidak hanya hafal, tetapi juga siap berdakwah di masyarakat dengan cara-cara modern.

Musabaqoh syahril Qur'an santri pondok pesantren tahfidz putri Al Muanawiyah Jombang. Gambar santri menyampaikan ceramah dakwah dengan lagu
Contoh kegiatan latihan public speaking di PPTQ Al Muanawiyah, Musabaqoh Syahril Qur’an

5. Evaluasi Sistem Pembelajaran dan Metode Setoran

Setiap pondok memiliki sistem setoran hafalan yang berbeda—harian, mingguan, atau target juz tertentu. Pastikan metode yang digunakan sesuai dengan kemampuan anak dan tetap menumbuhkan semangat, bukan tekanan. Selain itu, pondok yang memberikan pendampingan psikologis atau motivasi spiritual biasanya membantu menjaga konsistensi hafalan anak.

Baca juga: Program Unggulan Tahfidz Mengantarkan Mutqin 30 Juz

Menentukan pondok tahfidz terbaik bagi anak membutuhkan pertimbangan matang. Mulai dari kurikulum, kualitas ustadz, lingkungan, hingga program penunjang lainnya. Semua itu bertujuan agar anak tidak hanya menjadi penghafal Al-Qur’an, tetapi juga pribadi yang unggul dan berakhlak Qur’ani.

Sebagai contoh, PPTQ Al Muanawiyah Jombang menjadi salah satu lembaga yang memadukan tahfidz dengan pembinaan akhlak serta pelatihan keterampilan modern. Dengan kegiatan seperti multimedia dakwah dan pelatihan IT, santri tidak hanya menghafal, tetapi juga belajar berdakwah di era digital.
Jika Anda sedang mencari pondok tahfidz yang seimbang antara ilmu, akhlak, dan teknologi, segera daftarkan putra-putri Anda ke PPTQ Al Muanawiyah, pondok tahfidz putri terbaik di Jombang.

5 Pondok Tahfidz Terbaik di Jombang untuk Penghafal Al-Qur’an

5 Pondok Tahfidz Terbaik di Jombang untuk Penghafal Al-Qur’an

Jombang dikenal sebagai kota santri yang melahirkan banyak lembaga pendidikan Islam berkualitas. Di antara lembaga-lembaga tersebut, pondok tahfidz memiliki tempat istimewa. Tak hanya mengajarkan hafalan Al-Qur’an, pondok semacam ini juga menanamkan pendidikan karakter dan kedisiplinan santri agar menjadi generasi Qur’ani yang kuat secara spiritual dan intelektual.

Berikut lima pondok tahfidz terbaik di Jombang yang layak dipertimbangkan oleh para orang tua maupun calon santri.

1. Pondok Tahfidz Al Muanawiyah Jombang

Terletak di lingkungan yang tenang dan religius, Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al Muanawiyah dikenal dengan sistem pembinaan yang disiplin serta perhatian besar terhadap akhlak. Santri dibimbing untuk menyeimbangkan antara hafalan, adab, dan wawasan digital melalui program literasi dan teknologi Islami. Jadwal santri diatur dari tahajud hingga murojaah malam, membentuk kebiasaan spiritual yang konsisten.

gambar siswa dan guru berbaris hormat bendera di halaman sekolah Pondok Tahfidz Al Muanawiyah Jombang
Potret kegiatan saat upacara Agustus di Pondok Tahfidz Al Muanawiyah Jombang

2. Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas

Sebagai salah satu pesantren tertua di Jombang, Bahrul Ulum memiliki lembaga tahfidz dengan kurikulum klasik namun relevan. Santri tidak hanya dituntut menghafal, tetapi juga memahami tafsir dan tajwid secara mendalam.

3. Pondok Tahfidz Darul Ulum Rejoso

Pondok ini memadukan hafalan Al-Qur’an dengan pendidikan formal. Metode setoran hafalan dilengkapi dengan pembinaan akademik, sehingga santri memiliki kemampuan berpikir luas namun tetap berakar pada nilai-nilai Qur’ani.

Baca juga: Suasana Pondok Tahfidz Putri: Dzikir dan Tilawah Rutinitas Santri

 

4. Pondok Pesantren Al Aqsho Peterongan

Berfokus pada metode talaqqi, Pondok Al Aqsho menekankan interaksi langsung antara guru dan santri. Pembinaan akhlak dan disiplin waktu menjadi bagian penting dari keseharian mereka.

5. Pondok Tahfidz Al Hidayah Diwek

Pondok ini terkenal dengan pembinaan hafalan berbasis target mingguan. Setiap santri memiliki jadwal khusus untuk murojaah dan musabaqah tahfidz, sehingga hafalan mereka lebih terjaga dan berkualitas.

Pondok Pesantren Lebih dari Sekadar Tempat Menghafal

Faktanya, pesantren hafalan bukan hanya tempat untuk menghafal, tetapi juga wadah pembentukan karakter, adab, dan kecintaan pada Al-Qur’an. Setiap santri dilatih untuk menjadi pribadi yang sabar, tekun, dan mampu membawa nilai-nilai Qur’ani ke dalam kehidupan nyata.

Jika kamu mencari pondok tahfidz dengan pembinaan yang seimbang antara hafalan, disiplin, dan karakter, maka PPTQ Al Muanawiyah Jombang bisa menjadi pilihan tepat. Di sini, setiap santri dibimbing untuk meneladani akhlak Al-Qur’an dan istiqamah dalam tilawah setiap hari.

Yuk, bergabung bersama keluarga besar Al Muanawiyah Jombang! Mari wujudkan generasi Qur’ani yang cerdas, beradab, dan berdaya guna bagi umat.

Asbabun Nuzul Al Mulk dan Kandungannya

Asbabun Nuzul Al Mulk dan Kandungannya

Surat Al-Mulk adalah surah ke-67 dalam Al-Qur’an, terdiri dari 30 ayat. Surat ini termasuk kategori Makkiyah, artinya diturunkan sebelum hijrah Nabi ﷺ ke Madinah, di kota Mekkah.  Nama Al-Mulk berarti “Kerajaan” atau “Kekuasaan”, yang diambil dari ayat pertamanya: “Tabāraka alladhī biyadihi al-mulk…” (67:1). Mari kita simak asbabun nuzul Al Mulk selengkapnya.

Asbabun Nuzul Al Mulk

Mengenai asbabun nuzul Al Mulk, beberapa keterangan menyebut bahwa ayat-ayat surat ini turun sebagai respon terhadap sikap kaum musyrik yang meremehkan kehidupan akhirat dan mengingkari kuasa Allah. Misalnya, ayat 13

“Dan rahasiakan kata-katamu atau ucapkanlah, sesungguhnya Dia Maha Mengetahui isi hati”

disebut turun karena kaum musyrik saling mengolok-olok dan merahasiakan perkataan tentang kenabiannya. Selain itu, ayat 2

“Dialah yang menjadikan mati dan hidup supaya Dia menguji kamu…”

disebut asbabnya terkait dengan pengingat bahwa kematian dan kehidupan diciptakan Allah sebagai ujian.

Meskipun tidak semua ulama sepakat detail sejarahnya, tafsir-klasik seperti karya Imam Ibn Katsir dan Muhammad Ali al‑Sabuni menyebutkan bahwa Al-Mulk hadir untuk meneguhkan iman kaum muslimin dan memperingatkan orang-orang yang mengingkari kekuasaan Allah.

Baca juga: Asbabun Nuzul Surat Al-Insyirah: Saat Hidup Terasa Berat

Kandungan Surat Al-Mulk

Surat Al-Mulk mengandung berbagai tema sentral:

  • Pengakuan akan kekuasaan Allah sebagai Pencipta, Pemelihara alam semesta.

  • Peringatan terhadap mereka yang mengingkari hari pembalasan dan siksa kubur.

  • Tanda-tanda alam sebagai bukti kebesaran Allah dan panggilan untuk mentadabbur.

  • Janji pahala bagi orang yang bertakwa dan peringatan bagi yang ingkar.

gambar alam semesta dan tata surya berisi planet dan matahari
Ilustrasi alam semesta yang menjadi bukti kebesaran Allah (sumber: detik.com)

Keutamaan Membaca

Mengenai keutamaan membaca surat ini, disebutkan dalam sejumlah literatur bahwa Surah Al-Mulk akan menjadi “penolong” atau “penghalang” dari siksa kubur bagi yang rutin membacanya sebelum tidur. Oleh karena itu, keutamaan membaca Surat Al Mulk dikaitkan dengan malam, tidur, dan menjaga kesadaran akan akhirat.

Surat lain yang sering terkait secara tematik adalah Surah Al-Waqi’ah (tentang kebangkitan dan pembalasan) serta Ar-Rahman (tentang rahmat Allah) — sehingga membaca Al-Mulk bersama pemahaman surat-surat tersebut makin memperkaya spiritual dan pemahaman akhirat.

Mengapa Surat Ini Penting untuk Doa Sebelum Tidur

Mengingat bahwa tidur adalah waktu ketika kesadaran fisik melemah, maka sebelum tidur membutuhkan amalan penguat spiritual. Doa sebelum tidur bersama bacaan Al-Mulk menjadi pengingat bahwa manusia akan kembali kepada Allah, dan kematian atau kebangkitan bisa kapan-saja menimpa. Dengan demikian, amalan ini memperkuat keimanan dan kesiapan menghadapi hari pembalasan.

Yuk, mulai rutinkan membaca Surat Al-Mulk setiap malam setelah shalat Isya atau sebelum tidur. Dengan keyakinan dan konsistensi, amalan sederhana ini bisa membawa berkah besar, melindungi dari siksa kubur, dan menumbuhkan ketenangan hati yang mendalam.

Santri Putri Pondok Tahfidz yang Disiplin dari Fajr ke Malam

Santri Putri Pondok Tahfidz yang Disiplin dari Fajr ke Malam

Santri putri di pondok tahfidz memiliki rutinitas yang disiplin dan terstruktur, membentuk karakter Islami yang kuat. Di Al Muanawiyah, pendidikan karakter dan pembinaan akhlak menjadi fokus utama, agar santri tidak hanya mahir menghafal Al-Qur’an, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Disiplin santri yang tinggi tercermin dari jadwal harian yang dimulai sejak dini hari hingga malam.

Rutinitas Pagi: Dari Tahajud hingga Tilawah

Hari santri putri di kelas tahfidz murni dimulai pukul 03.00 dengan tahajud dan istighotsah, diikuti jamaah Subuh pukul 04.30. Setelah itu, santri melakukan murojaah hafalan dari pukul 05.00 hingga 05.30. Aktivitas pagi berlanjut dengan shalat Dhuha, tilawah, serta persiapan setoran dan sarapan. Kedisiplinan santri terlihat nyata, karena setiap kegiatan dilaksanakan dengan tertib dan penuh khusyuk, membiasakan mereka hidup disiplin sejak dini.

Baca juga: Metode Sambung Ayat dan Tasmi’ Agar Hafalan Mutqin

Aktivitas Siang: Pembinaan Akhlak dan Pendidikan Karakter

Pada pukul 08.00 hingga 10.00, santri berdoa dan mengikuti halaqoh setoran. Setelah itu, tilawah dan program IT menjadi bagian dari pembelajaran, diikuti waktu istirahat hingga Dzuhur. Kegiatan nderes dan ayat-ayatan berlangsung pukul 13.00–14.00, diikuti tilawah tambahan hingga pukul 15.00, sebelum jamaah Ashar dan tilawah sore. Semua aktivitas ini bukan sekadar rutinitas, tetapi bagian dari pembinaan akhlak dan pendidikan karakter yang menekankan tanggung jawab, kejujuran, dan ketekunan.

Aktivitas Malam: Hafalan, Literasi, dan Persiapan Istirahat

Sore hingga malam hari diisi dengan ngaji diniyah, makan, mandi, jamaah Maghrib, tilawah, dan membaca Surat Al-Mulk bersama. Puncak produktivitas malam berlangsung dari pukul 19.30 hingga 21.00 untuk setoran hafalan dan murojaah, kemudian literasi dan belajar hingga pukul 22.00. Setelah itu, santri beristirahat hingga pukul 03.00 keesokan harinya. Keseluruhan jadwal ini membentuk mental santri putri yang fokus, sabar, dan cinta ilmu.

gambar beberapa santri putri sedang belajar Al Quran bersama
Foto kegiatan malam santri putri di Pondok Tahfidz Al Muanawiyah: belajar bersama

Refleksi Semangat Santri Putri sebagai Teladan

Rutinitas disiplin santri putri di pondok tahfidz Al Muanawiyah menunjukkan bagaimana pendidikan karakter dan pembinaan akhlak berjalan seimbang dengan hafalan Al-Qur’an. Bagi santri modern, mengikuti jadwal ini adalah latihan ketekunan, kesabaran, dan komitmen terhadap ibadah dan ilmu. Adakalanya mereka menghadapi tantangan, namun lingkungan yang mendukung dan bimbingan guru membuat setiap santri tumbuh dengan kepercayaan diri dan semangat tinggi.

Bagi para orang tua dan calon santri putri yang ingin merasakan pendidikan Islami lengkap dengan pembinaan akhlak, hafalan Al-Qur’an, dan pengembangan karakter, Pondok Tahfidz Al Muanawiyah menawarkan program khusus kelas tahfidz murni. Dengan jadwal terstruktur dari Fajr hingga malam, santri belajar disiplin sambil menumbuhkan cinta ilmu dan iman. Daftar sekarang dan jadikan putri Anda bagian dari generasi muslimah tangguh yang siap menginspirasi. Kunjungi halaman pendaftaran PPTQ Al Muanawiyah.

Masa Ta’aruf Santri Baru Diawali Praktik Shalat Berjamaah

Masa Ta’aruf Santri Baru Diawali Praktik Shalat Berjamaah

santri baru menunjukkan karya kartu identitas dalam kegiatan masa ta'aruf santri baru pondok pesantren tahfidz putri al muanawiyah jombang
Masa Ta’aruf Santri Baru Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al Muanawiyah Hari Pertama

Al- Muanawiyah— Puluhan santri baru tampak bersemangat mengikuti pembukaan Masa Ta’aruf Santri Baru atau MATSABA di Pondok Tahfidz Putri Al Muanawiyah Jombang, Senin pagi (15/7). Kegiatan ini menandai dimulainya tahun ajaran baru 2025/2026 sekaligus menjadi langkah awal perjalanan mereka dalam menuntut ilmu dan menghafal Al-Qur’an.

Acara dibuka dengan  sambutan dari pengasuh pesantren, Ustadz A. Mu’ammar Sholahuddin. Dalam arahannya, beliau menekankan pentingnya menjaga niat, kedisiplinan, serta kesungguhan sejak hari pertama.

“Mencari ilmu itu (dilakukan) sepanjang hayat. Nabi Muhammad hanya mewariskan kepada kita Al Qur’an dan Hadits, itu adalah warisan ilmu. Beliau tidak mewariskan negara, kerajaan, atau sebongkah emas.”

Beliau juga menegaskan kiat sukses menuntut ilmu yang disarikan dari Kitab Alala. Enam strategi tersebut adalah cerdas, semangat, sabar, biaya, petunjuk guru, dan waktu yang lama. Sambutan tersebut menjadi motivasi pembuka bagi santri baru agar terus memompa semangatnya dalam menuntut ilmu, utamanya sebagai santri penghafal Al-Qur’an.

Baca juga: Santri Menjalani Tes Baca Kitab di Hari Kedua MATSABA

Adab Menjadi Pondasi di Hari Pertama MATSABA

Hari pertama masa ta’aruf santri baru diawali dengan kegiatan pengenalan profil pondok dan sosialisasi adab pesantren. Setelah itu, santri mendapatkan materi khusus tentang adab dan tata krama. Santri baru diajarkan bagaimana bersikap terhadap guru, sesama santri, maupun dalam menjaga adab harian seperti berpakaian, berbicara, dan bersikap. Materi ini menjadi pondasi penting dalam pembentukan karakter islami di lingkungan pesantren.

Sebagai penutup kegiatan hari ini, santri diberikan penjelasan mengenai praktik wudlu dan shalat berjamaah dengan bimbingan langsung dari para musyrifah. Tujuannya agar para santri terbiasa menjaga kesucian dan membangun kebiasaan ibadah yang tertib sejak awal.

Selama tiga hari ke depan, kegiatan masa ta’aruf santri baru akan terus berlanjut. Santri baru akan menerima materi pengenalan lingkungan pondok, penguatan adab, motivasi, dan pembentukan mental kemandirian. Inilah manfaat mondok yang unik dibandingkan sekolah biasa. Semua rangkaian dirancang agar santri baru siap menapaki perjalanan sebagai calon penghafal quran putri yang tangguh, disiplin, dan berakhlak Qurani.

Dengan dimulainya kegiatan ini, PPTQ Al Muanawiyah Jombang menegaskan komitmennya untuk mendidik generasi muslimah yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap mengabdi untuk umat. Semangat para santri baru menjadi harapan bagi keberlanjutan perjuangan mencetak hafidzah masa depan.

Forum Kerjasama PPTQ Al Muanawiyah dengan UIN Sunan Ampel

Forum Kerjasama PPTQ Al Muanawiyah dengan UIN Sunan Ampel

Alhamdulillah, Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Al-Muanawiyah Jombang terus berupaya memperluas manfaat pendidikan dan dakwah. Baru-baru ini, kerjasama PPTQ Al Muanawiyah terjalin dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, khususnya Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), sebagai bentuk sinergi antara pendidikan pesantren dan kampus.

gambar beberapa orang sedang melakukan meeting online business proposal
Meeting online kerjasama PPTQ Al Muanawiyah dengan UIN Sunan Ampel

Kerja sama ini memiliki sejarah yang kuat. Pendiri PPTQ Al-Muanawiyah, Ustadz Muammar Sholahuddin, merupakan alumni UIN Sunan Ampel dan telah dua kali diundang untuk memberi inspirasi dan motivasi kepada mahasiswa, khususnya di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. Hubungan baik ini diteruskan oleh adik tingkat beliau yang kini sedang menempuh semester dua di jurusan yang sama.

Dalam program ini, mahasiswa PBI yang mengambil mata kuliah Business English di bawah bimbingan Dr. Siti Asmiyah, M.TESOL dan Dr. Sigit Pramon Jati, Ph.D diberi tugas membuat media promosi atau company profile bagi lembaga dan bisnis mitra. PPTQ Al-Muanawiyah menjadi salah satu lembaga yang terpilih untuk mendapatkan pendampingan ini, sehingga para mahasiswa dapat langsung mempraktikkan ilmu yang mereka pelajari di kampus.

Baca juga: Hikmah Surat Al Zalzalah tentang Berhati-Hati dalam Beramal

Bentuk Kerjasama PPTQ Al Muanawiyah dengan UINSA

Proses kerja sama telah melalui tiga tahap wawancara daring:

  1. Perkenalan dan wawancara awal,

  2. Wawancara lanjutan (deep interview), dan

  3. Paparan hasil konsep company profile.

Ustadz Muammar menyambut positif program ini. “Kerjasama PPTQ Al Muanawiyah ini sangat bermanfaat. Pihak pesantren tersupport oleh mahasiswa, dan mahasiswa mendapat pengalaman praktik nyata dari ilmu yang mereka pelajari,” ujarnya.

PPTQ Al-Muanawiyah, yang berdiri sejak 2020, kini membina lebih dari 80 santri penghafal Al-Qur’an, dengan beberapa telah khatam 30 juz. Meski baru, pondok tahfidz putri ini dikenal unggul dalam manajemen santri dan pelaporan hafalan kepada orang tua. Tahun ini, sekitar 30 santri baru telah bergabung, dengan kuota dibatasi menyesuaikan fasilitas yang tersedia.

Ingin mengetahui lebih lanjut tentang program dan kegiatan PPTQ Al-Muanawiyah Jombang?
Silakan hubungi WhatsApp 0856-4575-4384 atau kunjungi media sosial resmi kami untuk pendaftaran santri baru dan informasi program lainnya.